Sejumlah warga Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, sudah hampir tiga pekan bertahan di pengungsian karena banjir. Warga menyebut ketinggian banjir di desanya ada yang mencapai dua meter.
Pantauan detikJateng di lokasi, Selasa (17/1), masih ada belasan warga yang bertahan di pengungsian. Sebab rumah mereka masih terendam banjir sampai sekarang.
Sedangkan warga lainnya sudah pulang dari pengungsian karena banjir yang merendam rumah mereka sudah surut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelola Masjid Alfaruq Desa Kasiyan, Mujahidin mengatakan ada 11 orang yang masih bertahan di pengungsian. Semuanya dalam kondisi sehat.
"Hampir 18 hari (mengungsi), sejak awal tahun baru," kata Mujahidin kepada wartawan di lokasi pengungsian, Selasa (17/1/2023).
"Yang di sini semuanya jumlah 91 KK, yang mengungsi ada 11 orang," dia melanjutkan.
Menurut Mujahidin, warga memilih bertahan di pengungsian karena cuaca belum menentu. Mereka khawatir jika turun hujan lagi maka ketinggian banjir akan kembali naik.
"Masih bertahan karena kalau Imlek hujannya agak banyak, bisa tergenang lagi," jelasnya.
Mujahidin menjelaskan ketinggian banjir di jalanan desa mencapai 40 sentimeter. Sedangkan ketinggian banjir di wilayah sekitar Sungai Silugonggo ada yang mencapai dua meter.
"Masih tinggi, di depan sekitar 40 sentimeter, yang di belakang ada 50 sentimeter, 1 meter, ada juga yang 2 meter di sebelah utara sana," ujarnya.
Mujahidin menambahkan, warga saat ini membutuhkan bantuan susu untuk anak. Sebab ada sejumlah balita di pengungsian.
"Untuk kebutuhan makan cukup. Yang kurang susu untuk anak kecil, belum ada," tambah dia.
Hingga kini masih ada enam kecamatan di Pati yang kebanjiran, yaitu Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati, Jakenan, dan Juwana. Dari enam kecamatan tersebut, ada sekitar 25 desa yang saat ini masih kebanjiran sejak awal tahun 2023.
(dil/rih)