Warga Wonogiri Positif Antraks, Ini Hasil Penelusuran Dinkes

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Rabu, 11 Jan 2023 13:35 WIB
Ilustrasi antraks (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Wonogiri -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri menyelidiki kasus antraks yang menjangkit seorang warga Kecamatan Eromoko. Hingga kini belum ditemukan sumber utama penularan antraks tersebut.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Wonogiri, Setyawati mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari Dinkes Gunungkidul pada Jumat (6/1) lalu. Dalam laporan itu menyebutkan jika ada penderita antraks di Eromoko. Hal itu berdasarkan hasil pengambilan sampel serum darah pada akhir 2022.

"Ada penampakan wujud kelainan kulit di lengan kiri. Wujudnya keropeng hitam atau eskar, khas sekali (gejala antraks)," kata Setyawati kepada detikJateng di ruang kerjanya, Rabu (11/1/2023).

Ia mengatakan Wonogiri berbatasan langsung dengan Gunungkidul. Di mana di daerah itu sudah pernah terjadi kasus antraks terhadap hewan maupun manusia, sehingga sewaktu-waktu kasus itu bisa muncul kembali. Jika sudah pernah muncul di daerah itu berpotensi berulang kembali.

"Senin (9/1) kemarin kami tindak lanjuti ke lokasi (Eromoko). Dari hasil pemeriksaan tidak ada laporan sumber utama dari hewan. Sehingga sumber utama penularan (dari mana asalnya) belum ditemukan," ungkap dia.

Setyawati mengatakan, penderita atau orang yang terpapar antraks itu berasal dari Wonogiri. Namun saat ini ber-KTP Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Istri dan anaknya berdomisili di Karangmojo.

"Kebetulan (penderita) sering wira-wiri (Eromoko-Karangmojo). Di Eromoko punya lahan pertanian dan ternak. Jadi di sana memelihara ternak dan bertani. Kalau Sabtu-Minggu ke Karangmojo niliki anak istrinya. Jadi domisilinya Karangmojo tapi aktivitasnya lebih sering di Eromoko," ujar dia.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan penderita antraks, kata Setyawati, tidak ada hewan ternak peliharaannya yang mati atau sakit. Selain itu berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan dengan Dislapernak Wonogiri, tidak ditemukan hewan sakit atau mati di desa tempat tinggal penderita.

Selain itu, lanjut dia, tidak ada keluarga penderita di Gunungkidul yang terpapar antraks. Biasanya penularan antraks berasal dari ternak. Namun hingga kini belum ditemukan, baik di Wonogiri maupun Gunungkidul.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(rih/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork