Muncul Varian COVID-19 'Kraken', WHO Anjurkan Kembali Pakai Masker

Muncul Varian COVID-19 'Kraken', WHO Anjurkan Kembali Pakai Masker

Tim detikHealth - detikJateng
Rabu, 11 Jan 2023 08:47 WIB
Presiden Joko Widodo longgarkan kebijakan penggunaan masker. Diketahui, aturan itu hanya berlaku untuk aktivitas di luar ruangan dengan kondisi tidak padat.
Aturan Dilonggarkan, Warga Tetap Waspada Pakai Masker di Luar Ruangan. Foto: Andhika Prasetia/detikcom.
Solo -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar negara-negara di dunia kembali mempertimbangkan penggunaan masker. Hal ini menyusul kemunculan varian COVID-19 'kraken' atau dikenal dengan varian XBB.1.5.

Kemunculan varian baru ini cukup membuat dunia khawatir. Pasalnya, varian ini disebut bisa menyebar dengan cepat dan paling menular dibandingkan subvarian lainnya dan menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 di Amerika Serikat.

Dilansir detikHealth, imbauan penggunaan masker itu terutama ditujukan bagi orang-orang di dalam pesawat yang melakukan penerbangan jauh. Pejabat WHO mengungkapkan di Eropa kasus akibat varian 'kraken' ini terdeteksi dalam jumlah kecil. Tetapi, jumlah kasus itu terus bertambah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penumpang harus disarankan untuk memakai masker dalam pengaturan berisiko tinggi seperti penerbangan jarak jauh," kata petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (11/1/2023).

"Ini harus menjadi rekomendasi yang dikeluarkan untuk penumpang yang datang dari mana saja di mana ada penyebaran COVID-19 transmisi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, varian COVID-19 'kraken' telah menyumbang 27,6 persen kasus COVID-19 di Amerika Serikat. Pejabat kesehatan AS mengatakan itu berdasarkan data per 7 Januari lalu.

Sampai saat ini, para ahli masih belum tahu pasti apakah varian XBB.1.5 ini akan menyebabkan gelombang infeksi global lagi, seperti halnya varian Delta dan Omicron. Namun, sejauh ini vaksin COVID-19 yang ada masih bisa melindungi dan mencegah gejala parah, rawat inap, hingga kematian.

"Negara-negara perlu melihat basis bukti untuk pengujian pra-keberangkatan dan jika tindakan dipertimbangkan, langkah-langkah perjalanan harus diterapkan dengan cara yang tidak diskriminatif," kata Smallwood.

Selain mengimbau pemakaian masker, adapun langkah-langkah lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus akibat varian 'kraken' ini. Misalnya seperti melakukan pengawasan genomik hingga pemantauan air limbah di sekitar titik masuk, seperti bandara.




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads