Penemuan harta karun kuno di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah terus berlanjut. Setelah lingga patok dievakuasi warga, sebuah guci diduga buatan Tiongkok juga ditemukan di sekitar lokasi.
"Tambah sebuah guci ditemukan sekitar 30 meter dari temuan sumur. Guci seperti temuan pak Harun beberapa tahun lalu," ujar Ketua Pemuda RW 14 Dusun Kropakan, Pupun Prasetya kepada detikJateng, Selasa (10/1/2023).
Dijelaskan Pupun, selain guci ada temuan batu pripih tunggal satu buah. Pecahan keramik dan gerabah yang ditemukan cukup banyak.
"Pecahan-pecahan keramik cukup banyak, besar-besar. Sama gerabah-gerabah masih kita temukan," imbuh Pupun.
Humas Komunitas Penggiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wahyudi yang mendampingi warga menjelaskan guci ditemukan Suryanto, perajin batu bata merah. Guci itu pecah terkena cangkul beberapa hari lalu.
"Pas menggali tapi kena cangkul jadinya pecah tiga. Oleh penemu diletakkan di bawah pohon randu lalu tadi kita cari," ujar Hari kepada detikJateng.
Menurut Hari, selain guci sore tadi ditemukan pecahan gerabah ukuran besar dan bekas arang. Juga batu tempat pripih tunggal.
"Juga batu tempat pripih tunggal di lokasi. Mungkin wadah sesuatu yang menunjukkan strata," terang Hari.
Hari menerangkan temuan guci kuno itu diduga era Dinasti Tang di Tiongkok. Hal ini dilihat dari ciri grasir yang tidak rata.
"Grasir tidak rata karena diproduksi massal oleh pabrikan Guandong abad 6-9 Masehi," jelas Hari.
Terpisah, Kabid Kebudayaan Disbudporapar Pemkab Klaten, Widowati mengatakan pihaknya sudah mengecek temuan lingga patok. Lingga ditemukan di lahan milik Purwanto.
"Di lahan milik Purwanto. Lingga itu tingginya 80 sentimeter dengan bahan batu andesit," jelas Widowati saat dimintai konfirmasi detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, warga di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten, kembali menemukan benda-benda kuno. Setelah menemukan sumur peninggalan abad 8-10 Masehi, warga kini menemukan lingga patok dan gerabah.
"Diperkirakan lebih fix ke lingga patok. Teridentifikasi dari bagian bawah bagian kubus berukuran 26x27 sentimeter tidak bisa ditumpangkan di yoni," ungkap Humas Komunitas Pegiat Cagar Budaya (KPCB), Hari Wahyudi kepada detikJateng usai mendampingi penggalian bersama warga, Senin (9/1).
Simak Video "Video: Sepasang Kuda Berlarian di Jalan Raya Solo-Jogja Bikin Heboh"
(ams/ahr)