Jalan Pantura Semarang-Demak di Onggorawe, Sayung, masih tersisa genangan air. Genangan sisa banjir sejak tahun baru itu cenderung surut namun tidak pernah kering.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB hari ini, masih tersisa genangan air di titik pertigaan Desa Loireng, Kecamatan Sayung sekitar 5-10 cm. Lalu lintas tampak lancar meski terdapat genangan sisi kiri sepanjang sekitar 300 meter itu. Warga nampak memperlambat laju kendaraan saat melalui genangan tersebut.
"Tergenang air sejak banjir gede tahun baru itu. Belum pernah kering, tapi cenderung surut," kata warga Onggorawe, Andika (32) di lokasi, Selasa (10/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan volume air di titik pertigaan Desa Loireng tersebut semakin bertambah saat pagi lantaran air pasang atau rob.
"Masih ada airnya terus. Surut tapi nggak bisa kering. Kadang kalau pagi tambah gede soalnya sama air pasang, iya air rob," terangnya.
"Iya semakin bertambah (kalau hujan)," imbuhnya.
Sementara itu kondisi sungai pelayaran di area tersebut masih penuh dengan air.
![]() |
Jalan Berlubang
Terpisah, di lokasi titik lubang Km 16 jalur Pantura Demak-Semarang, Desa Batu, Karangtengah, masih terdapat genangan serta jalan berlubang.
Pantauan di lokasi sore ini sejumlah lubang ditambal menggunakan paving. Kendati demikian kendaraan yang melaju masih harus memperlambat laju lantaran lubang tergenang air.
Pada titik lain, jembatan Wonokerto baru tampak sejumlah lubang pada bagian tengah jalan. Pada titik Pantura Jalan Kalikondang, Kecamatan Demak, juga terlihat lubang jalan telah ditandai dengan lingkaran berwarna putih.
(rih/ahr)