Pangeran Harry Mengaku Bunuh 25 Orang Afghanistan Saat Tugas Militer

Pangeran Harry Mengaku Bunuh 25 Orang Afghanistan Saat Tugas Militer

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 06 Jan 2023 23:41 WIB
Buku Memoar Pangeran Harry
Buku Memoar Pangeran Harry. Foto: Penguin Random House/ Istimewa
Solo -

Selama bertugas militer di Afghanistan, Pangeran Harry mengaku membunuh 25 orang. Pengakuan itu diungkapkan putra Raja Inggris Charles III tersebut dalam buku memoar berjudul 'Spare' yang akan diterbitkan pekan depan.

"Angka dari saya adalah 25. Itu bukan angka yang mengisi diri saya dengan kepuasan, tapi angka itu juga tidak membuat saya malu," tulis Harry dalam buku itu seperti dikutip detikNews dari AFP, Jumat (6/1/2023).

Melansir detikNews, Harry mengatakan kamera yang ditanamkan di hidung helikopter Apache membuat dia dapat menilai misinya. Dengan kamera itu pula dia mengaku dapat memutuskan seberapa banyak orang yang dia hendak bunuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Harry, tindakannya itu atas dasar memori serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS) dan setelah bertemu dengan keluarga korban.

Dalam buku memoarnya, Harry menulis bahwa mereka yang bertanggung jawab dan yang bersimpati terhadap pelaku 9/11 sebagai 'musuh kemanusiaan'. Dia pun menganggap berperang melawan mereka sebagai aksi balasan terhadap kejahatan kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

Pernyataan Pangeran Harry, Adipati (Duke) Sussex itu pun menuai kritik dari pemimpin senior Taliban, Annas Haqqani. Seperti diketahui, Afghanistan kini diperintah oleh Taliban.

"Bapak Harry! Orang-orang yang Anda bunuh itu bukan bidak-bidak catur, mereka itu manusia," kata Haqqani di Twitter, dikutip dari detikNews. Dia juga menuding Harry melakukan kejahatan perang.

"Sebenarnya yang Anda katakan; Rakyat kami yang tidak berdosa adalah bidak-bidak catur untuk tentara-tentara, militer, dan pemimpin politik Anda. Tetap saja, Anda kalah dalam 'permainan'," ujar Haqqani.

Kritikan juga datang dari juru bicara pemerintah Afghanistan, Bilal Karimi. "Kejahatan seperti itu tidak terbatas ke Harry saja, tapi juga dilakukan terhadap setiap negara yang diduduki yang punya sejarah kejahatan seperti itu di negara kami," cuitnya, dikutip dari detikNews.

"Afghanistan tidak akan melupakan kejahatan perang dari penjajah dan akan tetap menjaga semangat melindungi agama dan negaranya agar tetap hidup," imbuh Bilal Karimi.

Menurut detikNews, Harry bertugas di militer Inggris selama 10 tahun. Dia berpangkat kapten. Harry bertugas melawan Taliban di dua tempat. Pertama, sebagai pengendali panggilan udara dalam serangan 2007 dan 2008. Kedua, menerbangkan helikopter tempur pada 2012 dan 2013.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads