Usai Sungkem ke PB XIII, LDA Akan Minta Gibran Bangun Keraton Solo

Usai Sungkem ke PB XIII, LDA Akan Minta Gibran Bangun Keraton Solo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 03 Jan 2023 20:30 WIB
Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, saat ditemui di Keraton Kasunanan Solo, Selasa (3/1/2023).
Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, saat ditemui di Keraton Kasunanan Solo, Selasa (3/1/2023). Foto: Dok LDA Keraton Solo.
Solo -

Usai bertemu dengan Paku Buwono (PB) XIII, Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, siap bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Pertemuan itu untuk menegaskan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo jika Keraton Kasunanan Solo baik-baik saja. Serta pihak Keraton siap bekerjasama dengan Pemkot untuk membangun Keraton.

"Agenda berikutnya ketemu mas Gibran. Bahwa saya dengan Sinuhun sudah nggak ada apa-apa. Pemerintah kalau mau bangun, ayo. Mana yang mau dibangun," kata Gusti Moeng saat ditemui awak media di Keraton Kasunanan Solo, Selasa (3/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gusti Moeng menuturkan, sebelum pertemuan dengan PB XIII, pihaknya bertemu dengan Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi. Mereka membahas terkait rencana Pemkot Solo terhadap keraton.

"Tadi ada pak Kapolres datang ke sinuhun, trus ke saya. Intinya mas Gibran mau bangun Keraton tapi harus ada persetujuan kedua belah pihak, yaitu sinuhun dengan saya. La kok saya dipihakkan ya? Tapi nggak papa," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Pembahasan pembangunan keraton, lanjut Gusti Moeng, berdasarkan Perpres nomor 29 tahun 1964, yang menyatakan semua kebutuhan keraton dipenuhi negara.

"Badan pengelola tinggal saya yang bekerja, dari kementerian tinggal kerjasama dengan lembaga, jadi tidak masalah, dari dulu gitu. Kita tidak ikut tender, kita tinggal memberikan persetujuan grand desainnya seperti apa," ujarnya.

Selain itu, langkah kedua yang akan dia lakukan adalah menggelar upacara jumengan, yakni upacara ulang tahun kenaikan tahta raja. Gusti Moeng berpesan ke PB XIII agar acara adat tersebut dia yang mengurus. Sebab, Gusti Moeng sudah mengurusi acara jumengan ayahnya sejak tahun 1982.

"Tidak ada pembagian pengelolaan, Keraton sudah ada lembaganya, kita berjalan sesuai adat itu. Yang penting Sinuhun diberi laporan. Ya dari dulu juga kita begitu, tapi nggak tau laporannya sampai ke Sinuhun atau tidak," pungkasnya.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads