Sudah hampir sepekan ratusan nelayan di Tambaklorok Semarang tidak bisa melaut karena cuaca buruk. Mereka mengisi kegiatan dengan memperbaiki jala dan perahu sembari berharap cuaca kembali kondusif.
detikJateng melihat di bantaran tempat perahu nelayan terparkir di sana. Nelayan-nelayan berada di bantaran merajut jala dan ada yang memperbaiki perahu mereka.
"Ya lebih baik perbaiki jaring-jaring, perbaiki mesin yang rusak. Kalau saya sudah lima hari tidak melaut. Sempat kemarin itu tiga hari melaut terus libur lagi, gelombangnya besar sekali," kata nelayan, Ritadi (43) di Tambaklorok, Jumat (30/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nelayan lainnya, Suharto (52) mengatakan dirinya tidak ada kegiatan selain membenahi jala. Sebenarnya dia ingin memperbaiki perahu, namun tidak ada modal.
"Saya tidak melaut hampir seminggu. Selasa kemarin sempat melaut masih lumayan gelombangnya, terus gelombang makin besar, nggak berani. Ini mau perbaiki alat nggak ada modal," jelas Suharto.
Sebagian besar nelayan juga memilih mengungsikan perahunya agar tidak terempas di bantaran dan saling bentur. Suharto berharap cuaca bisa segera aman untuk melaut.
"Ini perahu saya diungsikan, kalo tidak bisa hancur," katanya.
Ketua Forum Nelayan Wilayah Timur, Suhartono mengatakan ada sekitar 865 nelayan anggota forum yang sebagai besar tidak melaut. Namun ada juga yang tetap nekat.
"Anggota forum ada 865 orang. Tiga hari kemarin hampir semuanya tidak bisa melaut. Sekarang ini sudah ada yang mulai nekat. Tapi kami tetap meminta agar waspada," ujar Suhartono.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan edaran dan imbauan agar nelayan dan pelayanan perjalanan laut tidak melaut ketika cuaca ekstrem.
"Imbauan agar nelayan menunda dulu untuk melaut. Kalau gelombang besar harus tahan tidak berangkat. Karena terkait keselamatan," kata Fendiawan.
Ia juga akan berkomunikasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan perbaikan bagi kapal nelayan yang rusak akibat cuaca buruk. Untuk saat ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng memberikan bantuan sembako bagi para nelayan yang tidak bisa mencari nafkah.
"Kita memberikan bantuan paket sembako 146 paket untuk nelayan Tambaklorok yang kena dampak cuaca ekstrem. Ini tadi ada empat perahu hancur, delapan rusak, kita akan komunikasikan agar bisa mendapat bantuan," jelas Fendiawan.
Kepala Stasiun Metorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widyaningsih menjelaskan untuk hari Sabtu (31/12/2022) besok, diprakirakan gelombang masih cukup tinggi dengan kecepatan angin 10 - 25 Knot (18,5 - 46 km/jam), tinggi gelombang kategori Tinggi yaitu 2,5 m - 4 m.
"Berpotensi terjadi di Laut Jawa Bagian Tengah, Perairan Karimun Jawa, Perairan Brebes - Pemalang, Perairan Pekalongan - Kendal, Perairan Semarang - Demak, Perairan Jepara dan perairan Pati - Rembang," kata Retno dalam keterangannya.
(apl/ahr)