Fakta-fakta Pemuda Magelang Dikerangkeng Paman hingga 17 Tahun

Round-Up

Fakta-fakta Pemuda Magelang Dikerangkeng Paman hingga 17 Tahun

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 16 Des 2022 07:00 WIB
Pemuda asal Magelang, RKS (30) sudah belasan tahun hidup dalam kerangkeng yang dibuat oleh pamannya. Foto diambil Kamis (15/12/2022).
Pemuda asal Magelang, RKS (30) sudah belasan tahun hidup dalam kerangkeng yang dibuat oleh pamannya. Foto diambil Kamis (15/12/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Seorang pemuda di Magelang, RKS (30) ini sungguh malang. Selama 17 tahun dia hidup di dalam kerangkeng di rumah pamannya.

Ruangan khusus yang dilengkapi pintu besi berjeruji itu berada di bagian belakang rumah. Lokasinya berdekatan dengan dapur.

Ruangan untuk kerangkeng itu tidak seberapa luas, ukurannya sekitar 3X5 meter. Ada kamar mandi di ruangan tersebut. Sehelai karpet juga digelar di ruangan itu.

Sehari-hari RKS berada di dalam kerangkeng itu tanpa bisa keluar. Pintu berjeruji itu selalu terkunci dari luar. Di luar kerangkeng terdapat televisi yang selama ini menjadi satu-satunya hiburan bagi pemuda tersebut.


Berikut fakta-fakta tentang pemuda RKS tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RKS Yatim Sejak Kecil

Pemuda berusia 30 tahun itu yatim sejak kecil. Ayahnya meninggal saat dia masih berusia delapan bulan.

Ibunya juga pergi meninggalkannya. Menurut pamannya, Ahmad Kamali, saat ini ibu pemuda itu tinggal di Kabupaten Pati.

Sejak kecil RKS hidup dan dirawat oleh Kamali.

Sakit Sejak Remaja

Menurut Kamali, RKS pada awalnya sakit panas saat masih kelas 3 SMP. Sejak saat itu RKS mengalami perubahan perilaku dan terindikasi mengalami gangguan jiwa.

Sayangnya RKS justru sering mengamuk pamannya yang selama ini merawatnya. Hal itu membuat pamannya terpaksa mengurungnya.

Mulai SMP kelas 3 (dikurung). Sudah 17 tahun (dikurung). Kalau dengan saya ngamuk, dengan lingkungan tidak," ujar Ahmad Kamali kepada wartawan di rumahnya, Kamis (15/12/2022).

ADVERTISEMENT

10 Kali Dirawat di RSJ

Kepala Desa Bandongan, Magelang, Sujono mengatakan bahwa pamannya sebenarnya sudah berusaha merawat RKS. Bahkan, pamannya juga berinisiatif membawanya berobat.

Namun RKS tak kunjung sembuh dan justru menjadikan pamannya sebagai sasaran kemarahan.

"Di rumah sakit hampir 10 kali, tapi di sana (rumah sakit) fisiknya kuat sehingga pulang. Kalau pulang di sini ngamuk terutama pada paklik-nya (paman) yang merawat tiap hari," tuturnya.

Tim Kemensos Bawa RKS ke RSJ

Keberadaan pemuda yang belasan tahun hidup dalam kerangkeng itu terungkap saat Sentra Antasena Kemensos melakukan penjemputan ke rumahnya. Mereka mendatangi rumah tersebut bersama perangkat desa setempat.

Sementara itu, Kepala Sentra Antasena Kemensos, Mas Kahono Agung Suhartoyo mengatakan dalam rangka disabilitas internasional, Kemensos merupakan satu kementerian yang bertanggungjawab secara teknis terhadap permasalahan atau penanganan disabilitas.

"Kami melakukan pembebasan pasung dan bawa ke tempat atau Rumah Sakit Jiwa dr Soerojo Magelang untuk memberikan layanan terhadap yang bersangkutan," ujarnya.

Untuk pembiayaan di rumah sakit, kata Agung, diupayakan melalui BPJS Kesehatan. Jika belum memperoleh BPJS nantinya akan didaftarkan.




(ahr/dil)


Hide Ads