Polisi menangkap seorang wanita terduga pelaku perusakan masjid di Salaman, Kabupaten Magelang. Penyidik kini masih berkoordinasi lebih lanjut dengan dokter untuk memastikan kejiwaan terduga pelaku.
"Tidak serta merta juga, kita bisa menentukan hal itu (soal kondisi kejiwaan pelaku)," ujar Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun kepada wartawan di kantornya, Senin (12/12/2022).
Untuk itu polisi telah berkoordinasi dengan RSJ Prof dr Soerojo Magelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, sudah kami hubungi untuk koordinasi lebih lanjut melaksanakan (pemeriksaan) terhadap yang bersangkutan," ujar Sajarod.
Terduga Pelaku Ditangkap
Sajarod mengatakan terduga pelaku yakni seorang wanita berinisial F (30) ditangkap pada Senin (12/12). Polisi juga masih mengembangkan kasus ini.
Namun dia belum menjelaskan dengan detail soal penangkapan pelaku.
Video Viral Perusakan Masjid di Salaman Magelang
Video perusakan masjid di Salaman, Kabupaten Magelang viral di media sosial. Unggahan tersebut diberi keterangan dengan narasi seseorang merusak mengotori masjid hingga Alquran di Salaman, Magelang.
Penelusuran detikJateng, peristiwa dalam video itu terjadi di Masjid Al-Mahfudz, Dusun Krandan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
"Kejadian kemarin, Sabtu (10/12) sekitar jam 09.00 WIB. Itu ada ibu-ibu mau ke kolam bawah, tahu-tahu di dalam masjid sudah terbakar. Ibu itu langsung memberitahu suaminya, kemudian ke sini langsung menyiram sama dibantu warga," kata takmir Masjid, Muhammad Ashar (36), kepada wartawan, Minggu (11/12).
Menurutnya, yang terbakar berupa pembatas antara jemaah laki-laki dan perempuan. Kemudian tampak darah berceceran di sekitar tempat imam dan ada pembalut.
"Yang terbakar itu kelambu, pemisah antara jemaah laki-laki dan perempuan. Bukan (seperti) kemarin (informasi yang) menyebar Al-Qur'an (yang dibakar). Qur'an itu, cuma pembalut perempuan itu yang berceceran di dalam dan ada darah-darah. Pembalut itu kan ada darah-darahnya di sekitar pengimaman dan juga ada di belakang, tengah. Ada sekitar empat atau berapa itu, pembalut," katanya.
(sip/apl)