Jenazah Lord Rangga sempat dibawa ke rumah istri terakhirnya, Queen Marwa, di Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kemudian jenazahnya dimakamkan di Desa Grinting, Bulakamba, Brebes.
Harto Paryono (47), adik kandung Lord Rangga, mengatakan kakaknya meninggal dunia pada Rabu (7/12/2022) pukul 05.30 WIB di RS Mutiara Bunda. Selanjutnya, jenazah dibawa ke Desa Negla, Losari, atas permintaan Marwa alias Queen Marwa istri Rangga.
"Memang pagi tadi sempat dibawa ke rumah Queen Marwa (istrinya) di Negla Losari," kata Harto hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa saat kemudian, atas permintaan keluarga besar Lord Rangga di Grinting, akhirnya diputuskan jenazah petinggi Sunda Empire ini dimakamkan di kampung halamannya di Desa Grinting.
Jenazah tiba di rumah keluarga sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung dimandikan. Usai dikafani dan disalati, jenazah dibawa ke TPU setempat untuk dikuburkan.
"Keluarga besar di Grinting minta supaya dibawa ke sini. Minta dimakamkan di Grinting," ujar Harto.
Untuk diketahui, Raden Rangga meninggal di usia 55 tahun. Lord Rangga Sunda Empire ini sempat menjalani perawatan di RS Mutiara Bunda Tanjung karena gangguan paru-paru.
Sebelum meninggal, Lord Rangga sempat meninggalkan pesan terakhirnya. Pesan terakhir pemilik nama Edi Raharjo itu disampaikan adik kandungnya, Harto Paryono (47).
"Sebelum meninggal pukul 05.30 WIB, Mas Rangga berpesan untuk meneruskan perjuangan," tutur Harto.
"Pesannya jelas banget, teruslah memperjuangkan cita-cita memperbaiki tatanan masyarakat menjadi lebih baik. Kalau bisa mati satu tumbuh seribu, jangan berhenti berjuang," imbuh Harto.
Harto meneruskan, Rangga juga menitip pesan untuk menyelamatkan bumi. Meski dirinya meninggal dunia, dia minta perjuangannya tetap diteruskan.
"Mas Rangga titip penerusnya terus berusaha menyelamatkan bumi," sambung dia.
(dil/rih)