Siaran televisi analog di Klaten resmi dimatikan pemerintah per pukul 24.00 WIB tadi. Warga Klaten yang mengetahui penghentian tersebut ada yang masih terkejut.
"Wah, saya malah tidak tahu kalau sudah dimatikan hari ini. Padahal televisi analog ada beberapa di rumah," kata warga Jalan Klaten-Boyolali, Kecamatan Ngawen, Sumarmi kepada detikJateng, Sabtu (3/12/2022).
Sumarmi menerangkan beruntung sebelum tv analog dimatikan, keluarganya sudah membeli televisi digital. Harga televisi digital menurutnya terjangkau.
"Ada yang harganya Rp 4 jutaan untuk inchi besar tapi yang Rp 1,8 juta juga ada yang ukuran sedang, masih terjangkau. Tidak perlu set top box," imbuh Sumarmi.
Riuh soal tv analog disuntik mati pada 2 Desember pukul 24.00 WIB itu juga beredar di media sosial. Banyak yang mengeluh karena tv miliknya tetiba 'bersemut' alias tidak menayangkan gambar.
"Tv Kulo dikeroyok semut lur, teke njenengan pun dikeroyok dereng (televisi saya dikeroyok semut, televisimu dikeroyok belum)," tulis akun Ais Jr di grup Facebook INFO SEPUTAR DELANGGU (ISD) sebagaimana dikutip detikJateng.
"Adakah solusi buat masyarakat yg tak mampu buat beli alat (set top box untuk TV) karena TV sangat berpengaruh sekali buat masyarakat menengah ke bawah hanya TV lah buat hiburan kami sebagai masyarakat menengah kebawah tolong buat para pejabat rakyatmu juga dipikirkan yg ekonominya menengah ke bawah," tulis akun Eko Ristanto di grup Facebook INFO CEGATAN KLATEN (ICK).
Sementara itu, salah seorang warga Delanggu, Konah mengatakan dirinya menerima BLT BBM tetapi tidak mendapatkan bantuan set top box pemerintah. Menurutnya, hanya 20 rumah yang menerima set top box dari pemerintah.
"Saya tidak dapat bantuan, beli sendiri set top box Rp 300.000. Kemarin masih menerima BLT BBM, hanya bantuan PKH sudah tidak dapat," kata Konah.
Selengkapnya kata Kepala Diskominfo Klaten.
Simak Video "Video: Sepasang Kuda Berlarian di Jalan Raya Solo-Jogja Bikin Heboh"
(ams/ams)