Selain menggenangi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, banjir rob juga menggenangi kawasan Tambaklorok pagi ini. Sekda Kota Semarang Iswar Aminudin mengatakan bahwa proyek penangkal banjir rob segera dikerjakan.
"Tahun ini penanganan dari Kementerian PUPR akan memasang sheet pile di daerah sana. Tahun ini, itu kan sudah mau penandatanganan kontrak," katanya melalui sambungan telepon, Jumat (2/12/2022).
Rencananya, proyek penangkal banjir rob dengan panjang sekitar 1,6 kilometer itu akan selesai pada akhir 2023. Diharapkan, setelah proyek itu selesai, kawasan Tambaklorok tak lagi tergenang banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi dari BBWS itu satu tahun (sudah selesai), 2023 sudah selesai," ujarnya.
Iswar mengatakan banjir di Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang menggenangi satu RW. "Yang banjir itu di RW 15," ujarnya.
Ketinggian air beragam dan yang paling tinggi mencapai 75 sentimeter. Namun, Iswar mengatakan air cepat surut.
"Cepat kok surutnya, langsung surut tadi, pagi sudah surut," jelasnya.
Pihak Pemkot Semarang sendiri sudah mengunjungi lokasi banjir dan memberikan bantuan kepada korban. Bantuan itu berupa beras, mi instan, dan biskuit.
"Malam Pak Camat dan Pak Lurah di sana, paling tidak kan pemangku wilayah harus segera ke lapangan ketika ada permasalahan di warga," ujar Iswar.
Sebelumnya, banjir rob menggenangi kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dan pemukiman warga di kawasan Tambaklorok. Banjir datang sekitar pukul 03.00 WIB. Kepala Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas BMKG Semarang, Retno Widyaningsih, mengatakan bahwa penyebab banjir rob adalah air laut pasang ditambah dengan curah hujan yang tinggi.
"Kebetulan minggu ini itu adalah fase pasang kita sudah mengeluarkan peringatan dini, dari tanggal 30 (November) kemarin," kata Retno saat dihubungi awak media, Jumat (2/12).
"Jadi sebenernya terjadi dini hari, sebenarnya ini sudah mulai surut, cuma ada penambahan curah hujan cukup signifikan, nah itu jadi mungkin menambah air pasang pada pagi hari ini," jelasnya.
(ahr/aku)