Buruh warga Semarang, Susi Handayani (30), mengadu di media sosial setelah suaminya meninggal dan salah satu anaknya luka parah akibat tertimpa pohon tumbang. Pihak kelurahan tempat tinggal Susi ikut berduka.
Lurah Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Dimas Nofa Sancoyo, mengatakan Susi memang perlu dibantu.
"Pokoknya Bu Susi itu memang perlu dibantu itu, kasihan," kata Dimas saat dihubungi, Kamis (24/11/2022).
Dimas mengaku pihaknya sudah mengajukan bantuan untuk Susi kepada BPBD Kota Semarang. Namun hingga kini ajuannya itu masih dalam proses.
"Lagi proses, kalau kemarin saya tanya ke BPBD sepertinya sedang dinaikkan ke BPKAD karena kan mungkin itu dananya tidak di BPBD," ujarnya.
Selain itu, Dimas juga berkomunikasi dengan pihak Perhutani agar bisa membantu meringankan beban Susi. Menurutnya, Perhutani memberi tanggapan positif.
"Dari Perhutani bilangnya itu musibah 'ini tetap kita pikirkan tapi kan belum tahu nanti bentuknya apa'. Intinya itu pokoknya itu dibantu kalau tidak ada kebijakan mohon kebijaksanaanlah," jelasnya.
Sembari menunggu bantuan yang masih diproses, Dimas juga berencana untuk memberi bantuan seadanya secara pribadi.
"Saya mau ke sana, mau ngasih susu, tak belikan susu ini dua," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Semarang, Susi Handayani (30), mengadu di media sosial atas bencana yang menimpa keluarganya hampir dua bulan lalu. Suaminya meninggal tertimpa pohon tumbang. Salah satu anaknya juga luka parah akibat kejadian tersebut.
Mengadu di Medsos
Susi mengunggah pengalaman nasibnya itu di grup Facebook MIK SEMARANG. Dalam unggahan itu dia bercerita suaminya tertimpa pohon saat memboncengkan dua anak balitanya.
Akibatnya, suaminya tewas. Sedangkan salah satu anaknya sempat kritis. Hingga kini anaknya belum pulih akibat luka di tengkorak dan rahangnya.
"Yg saya mau tanyakan
- apakah bener lur jika pohon jati jatoh sendiri karna tua/lapuk tidak ada aturan/kompensasinya?sedangkan pohon itu dipinggir jalan.apakah tidak ada pencatatan untuk pohon lapuk?shingga mnimbulkan korban
- apakah tidak ada kebijakan untuk anak saya yg harus 3x oprasi setelah kecelakaan trsebut.untuk masa depan ank saya,nutrisi,gizi ank yg harus minum susu dengan resep dokter.sdangkan saya hanya buruh pabrik
Mohon masukannya lur,yg paham dengan kasus saya.saya harus riwa riwi rumah sakit n kerja.
Maaf bahasanya belepotan lur" tulisnya dalam unggahan yang dilihat detikJateng pada Rabu (23/11).
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
(rih/apl)