Data Terbaru Korban Gempa Cianjur: 252 Meninggal, 31 Masih Dicari

Data Terbaru Korban Gempa Cianjur: 252 Meninggal, 31 Masih Dicari

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 22 Nov 2022 16:34 WIB
Dampak gempa Cianjur yang merenggut ratusan nyawa membuat sejumlah warga membutuhkan bantuan. Salah satunya, warga di Kampung Munjul Satu.
Dampak gempa Cianjur yang merenggut ratusan nyawa membuat sejumlah warga membutuhkan bantuan. Salah satunya, warga di Kampung Munjul Satu. Foto: Pradita Utama
Solo -

Jumlah korban meninggal dalam bencana gempa magnitudo 5,6 di Cianjur Jawa Barat saat ini sebanyak 252 orang. Adapun korban yang masih dalam pencarian sebanyak 31 orang.

Sedangkan jumlah korban luka sebanyak 377 orang dan 7.060 warga mengungsi. Data terbaru ini disampaikan Pemkab Cianjur melalui akun resmi media sosial @diskominfocianjur.

Dilansir detikNews, dalam akun resmi tersebut, Pemkab Cianjur mengunggah infografis data korban dan kerusakan setelah gempa M 5,6, Senin (21/11) kemarin. Dalam infografis itu dituliskan sumber datanya dari BPBD Cianjur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendataan saat ini masih terus berlangsung... Mohon doanya untuk Cianjur," demikian keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip dari detikNews, Selasa (22/11/2022).

Dalam data itu disebutkan, kerugian material yang terdata BPBD Cianjur yakni 2.834 rumah rusak, 5 tempat ibadah rusak, 13 fasilitas pendidikan rusak, 10 kantor dan gedung rusak, 5 faskes rusak, satu kios rusak, dua jembatan dan dua titik jalan terdampak.

ADVERTISEMENT

Infografis itu juga menyebut 10 lokasi terdampak gempa di wilayah Pemkab Cianjur. Sepuluh lokasi itu meliputi Cianjur, Karang Tengah, Warungkondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, dan Pacet.

Diberitakan sebelumnya, BMKG mencatat 130 kali gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat. Gempa susulan terbesar berkekuatan magnitudo (M) 4,2. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat rapat di Komisi V DPR, Jakarta Pusat, Selasa (22/11).

"Sejak pukul 12.00 WIB tadi, kita sudah mencatat 130 kali gempa susulan. Yang terbesar susulannya 4,2 (magnitudo) dan yang terkecil 1,2 (magnitudo)," kata Daryono dalam rapat itu, dikutip dari detikNews, Selasa (22/11).

Daryono menambahkan, gempa susulan itu semakin mengecil kekuatannya. Frekuensi gempanya juga makin berkurang.

"Jadi memang tren terjadi peluruhan itu sudah nyata. Dan ini menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi kondisi akan aman kembali," imbuh dia.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads