Para penggembira Muktamar ke-48 Muhamamdiyah dan Aisyiyah mulai berdatangan di Kota Solo hari ini. Para penggembira mulai terlihat di beberapa lokasi di kota, salah satunya di Stadion Manahan.
Salah satu penggembira yang datang yakni Zurya Ali dari Makassar. Dirinya mengaku mengaku tiba di Solo pada Kamis (17/11) kemarin.
"Dari Makassar, tanggal 15 naik kapal. Tiba tanggal kemarin pas subuh," kata Zurya ditemui di Manahan, Jumat (18/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mengaku menginap di UMS di ruang kelas fakultas Ilmu Kesehatan. Zurya menghabiskan perjalanan selama dua hari satu malam untuk tiba di Solo.
Zurya mengaku membawa ongkos Rp 1,5 juta untuk biaya transportasi dan makan. Sedangkan untuk penginapan, dia tidak membayar karena menginap di tempat gratis untuk penggembira muktamar.
"30 jam naik kapal, terus naik bus lagi dari Surabaya, ke Solo sekitar 4 jam," ujarnya.
Zurya mengaku tidak keberatan harus menempuh perjalanan jauh ke Solo. Dia dari Makassar bersama dengan 1.183 penggembira dan delapan orang peserta yang mengikuti sidang tanwir.
"Rencana ini mau lihat gladi resik. Siapa tahu kita tidak sempat masuk, katanya terbatas untuk pembukaan besok. Jadi kita sudah tidak terlalu kecewa karena sudah lihat gladinya," paparnya.
Dirinya pun mengaku senang bisa menjadi penggembira Muktamar Muhammadiyah. Sebab momen muktamar hanya bisa dirasakan lima tahun sekali.
"Momen muktamar itu adalah momen satu kali dalam lima tahun. Menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga Muhammadiyah," tuturnya.
Zurya mengaku sudah tiga kali menghadiri Muktamar Muhammadiyah. Dia berharap mudah-mudahan Muhammadiyah dapat pemimpin yang amanah.
"Minimal sama dengan yang sebelumnya dan lebih bagus dari yang sebelumnya dari Muhammadiyah dan Indonesia pada umumnya," harapnya.
(ams/rih)