Disdik Tangani Guru SMAN Sragen Tegur Siswi Tak Berjilbab: Proses Pembinaan

Disdik Tangani Guru SMAN Sragen Tegur Siswi Tak Berjilbab: Proses Pembinaan

Afzal Nur Iman - detikJateng
Jumat, 11 Nov 2022 16:08 WIB
SMA N 1 Sumberlawang Sragen, Kamis (10/11/2022).
SMAN 1 Sumberlawang Sragen, Kamis (10/11/2022). Foto: dok. Istimewa
Semarang -

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Tengah Uswatun Hasanah buka suara terkait kasus perundungan siswi SMAN 1 Sumberlawang, Sragen. Uswatun menyebut upaya permohonan maaf dan pembinaan sudah dilakukan.

Sebagai informasi, guru SMAN 1 Sumberlawang, Suwarno (54), diadukan ke Polres Sragen karena diduga melakukan perundungan kepada muridnya yang tidak memakai jilbab. Guru itu sudah membuat pernyataan maaf dan berjanji tak mengulangi perbuatannya.

"Yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan minta maaf dan sudah kami saksikan dan sudah kami laporkan pada Bapak Gubernur," kata Uswatun melalui pesan singkat, Jumat (11/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak sekolah disebut sudah pernah menemui keluarga korban, namun hingga saat ini permintaan maaf itu belum diterima. Saat ini, guru itu tengah dibina oleh Dinas Pendidikan Jateng.

"Sampai saat ini (keluarga siswa) belum menerima permintaan maaf," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Prinsip proses pembinaan dan upaya minta maaf pada keluarga sudah dilakukan. Selanjutnya melalui Kabid SMA dan Kepala Dinas Pendidikan, dilakukan pembinaan sekaligus pernyataan bahwa mengaku bersalah dan meminta maaf dan tidak akan mengulang lagi," jelasnya.

Ia berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Pihak sekolah juga sudah mendeklarasikan diri sebagai sekolah antiperundungan usai kejadian tersebut.

"Melalui Cabang Dinas Pendidikan 6 melakukan pendampingan sampai dengan deklarasi sekolah antiperundungan pada hari Pahlawan," ungkapnya.

Seperti diketahui, masalah ini muncul ketika Suwarno disebut meminta salah satu siswinya yang masih duduk di kelas X untuk memakai jilbab. Suwarno menyampaikan itu saat jam pelajarannya di depan kelas pada Kamis (3/11).

"Saya sampaikan secara umum di kelas supaya anak yang lain tahu. Memakai jilbab bukan karena pakaian budaya atau patut-patutan. Tapi memakai jilbab itu karena perintah Allah. Jadi memakai jilbab itu perintah Allah, bukan karena perintah gurunya, saya ingin anak-anak memakai jilbab dengan kesadaran diri, dengan ikhlas, tidak dipaksa dan tidak ditekan. Saya menyampaikannya seperti itu," kata SUwarno saat ditemui di SMAN 1 Sumeberlawang, Kamis (10/11).




(rih/sip)


Hide Ads