Gerhana Bulan Total 8 November 2022 di Mana Saja? Ini Datanya

Gerhana Bulan Total 8 November 2022 di Mana Saja? Ini Datanya

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 08 Nov 2022 06:51 WIB
Apa itu gerhana bulan total? Fenomena gerhana bulan total akan terjadi pada tanggal 8 November mendatang. Momentum langka ini dapat disaksikan di Indonesia.
Ilustrasi Gerhana Bulan. Foto: USA TODAY NETWORK via Reuters Co/Adam Cairns/Columbus Dispatch
Solo -

Gerhana Bulan total akan terjadi di Indonesia hari ini 8 November 2022. Di mana saja?

Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melansir Gerhana Bulan total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Hal ini disebabkan konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk garis lurus.

Peneliti ORPA BRIN Andi Pangerang mengatakan gerhana bulan total pasti terjadi dalam fase bulan purnama. Namun tidak semua purnama mengalami gerhana bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini dikarenakan orbit Bulan yang miring 5,1Β° terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus. Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika purnama," jelasnya.

Ia menambahkan, lebar gerhana Bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570. Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

ADVERTISEMENT

Gerhana Bulan total 8 November 2022 bisa disaksikan langsung di Indonesia.

Wilayah yang bisa melihat gerhana sejak penumbra awal yaitu Papua, Papua Barat, Halmahera, Seram Tengah, Seram Timur, Kepulauan Kai, Tanimbar, dan Aru.

Sementara gerhana sejak kontak awal hingga akhir penumbra bisa diamati di wilayah Ternate, Tidore, Kepulauan Bacan, Sula, Seram Barat, Ambon, Maluku Barat Daya, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, Sumenep, Situbondo, dan Banyuwangi.

Kemudian di seluruh Pulau Jawa, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumsel, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, dan Lampung bisa melihat gerhana sejak kontak awal total hingga akhir penumbra.

Gerhana sejak kontak puncak hingga penumbra akhir bisa dilihat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Bengkulu Utara.

Kapan Gerhana Bulan Total Terjadi?

Kontak Gerhana

Waktu: 15.02.17 WIB
Wilayah yang dapat teramati: seluruh Indonesia

Awal Penumbra (P1)

Waktu: 16.02.17 WITA/17.02.17 WIT/16.09.12 WIB
Wilayah yang dapat teramati: tidak dapat teramati

Awal Sebagian (U1)

Waktu: 17.09.12 WITA/18.09.12 WIT/17.16.39 WIB /
Wilayah yang dapat teramati: Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kep. Aru, Kep. Kai, Kep. Tanimbar

Awal Total (U2)

Waktu: 18.16.39 WITA/19.16.39 WIT/18.00.22 WIB
Wilayah yang dapat teramati: Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kapuas Hulu

Puncak Gerhana

Waktu: 19.00.22 WITA/20.00.22 WIT/18.41.37 WIB
Wilayah yang dapat teramati: seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu

Akhir Total (U3)

Waktu: 19.41.37 WITA/20.41.37 WIB/19.49.03 WIB
Wilayah yang dapat teramati: seluruh Indonesia

Akhir Sebagian (U4)

Waktu: 20.49.03 WITA/21.49.03 WIT/20.56.08 WIB
Wilayah yang dapat teramati: seluruh Indonesia

Akhir Penumbra (P4)

Waktu: 21.56.08 WITA/22.56.08 WIT/20.57.43
Wilayah yang dapat teramati: seluruh Indonesia

Berdasarkan data BMKG, durasi gerhana bulan total 8 November 2022 akan berlangsung selama 1 jam 25 menit 44 detik.

"Gerhana Bulan Total 8 November 2022 ini merupakan anggota ke 20 dari 72 anggota pada seri Saros 136. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Total 28 Oktober 2004. Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Total 18 November 2040, yang juga akan dapat diamati dari Indonesia," jelas BMKG, seperti dikutip detikJateng, Kamis (3/11).




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads