Disdik Boyolali Ungkap Pemicu Guru SMP di Boyolali Tampar Siswanya

Disdik Boyolali Ungkap Pemicu Guru SMP di Boyolali Tampar Siswanya

Jarmaji - detikJateng
Kamis, 03 Nov 2022 13:17 WIB
Ilustrasi kekerasan anak
Ilustrasi kekerasan anak. Foto: iStock
Boyolali -

Video yang memperlihatkan kekerasan di sekolah, yaitu seorang guru perempuan menampar siswa, beredar di media sosial. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Darmanto, menyebut video itu terjadi di SMP Negeri 1 Sawit Boyolali. Dia pun mengungkapkan penyebab tindak kekerasan itu.

"Sebabe kan gur es teh wutah (penyebabnya kan hanya karena es teh tumpah)," kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, saat ditemui di kantornya, Kamis (3/11/2022).

Darmanto mengatakan, peristiwa itu terjadi di ruang kelas SMPN 1 Sawit pada Selasa (2/11/2022) lalu. Kejadian berawal setelah siswa itu membeli es teh dalam kemasan plastik pada jam istirahat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Laporan sementara, anak-anak (para siswa) istirahat. (Korban) jajan beli es teh dalam plastik. Tidak ditali, dimasukkan ke dalam kantong tas," kata Darmanto.

Kemudian, siswa itu membawa es tehnya masuk ke ruang kelas di kelas VIII.

ADVERTISEMENT

"Kemudian (es teh) diletakkan di meja. Kesenggol temannya atau dipindah temannya, itu (es teh) tumpah. Terus dibersihkan anak (korban) pakai sapu. Malah nyiprat kemana-mana. Terus yang terjadi di situ seperti apa saya nggak ngerti, kok tiba-tiba Bu Guru itu marah," jelasnya.

Akhirnya terjadi penamparan kepada siswa laki-laki tersebut. Dari video yang beredar, guru perempuan yang diketahui berinisial RS tersebut menampar pipi sebanyak dua kali.

Diberitakan sebelumnya, video berdurasi 27 detik itu memperlihatkan seorang guru perempuan menampar siswa viral di media sosial.

Dalam video tersebut memperlihatkan guru itu memarahi seorang siswa di dalam ruang kelas. Siswa laki-laki itu seperti memberikan penjelasan kepada gurunya.

Namun, tangan kanan guru itu kemudian menampar pipi siswa sebanyak dua kali sambil marah. Kemudian datang siswa lainnya untuk melerai.

Darmanto mengatakan, setelah ada informasi video viral tersebut pihaknya langsung memerintahkan Kepala Bidang SMP untuk melakukan klarifikasi.

"Jadi tidak boleh ada kekerasan oleh orang tua, tidak boleh ada kekerasan oleh masyarakat dan juga tidak boleh ada kekerasan oleh guru," tegas Darmanto, Rabu (2/11).

Darmanto mengingatkan ancaman sanksi bagi guru yang menampar siswanya tersebut.

"Ya kalau hukuman itu pasti ada lah. Jadi hukuman disiplin ASN itu kan ada. Mana yang boleh dan mana-mana yang tidak boleh itu kan ada," jelas dia.




(dil/aku)


Hide Ads