.webp)
Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo berbicara soal kriteria calon Ketua Umum PDIP penerus Megawati Soekarnoputri. Siapa figur Ketum yang pas versi FX Rudy?
Rudy, sapaan akrabnya, menyebut calon Ketua Umum PDIP yang cocok yakni yang mempunyai ideologi. Menurut Rudy, keturunan Soekarno merupakan kandidat yang tepat untuk menjadi Ketua Umum PDIP.
"Ketua Umum PDIP yang punya ideologi, kalau saya ya tetap trah Soekarno. Ada Mbak Puan, Mas Prananda, Mas Rizki Pratama, ada Mbak Puti, jadi enggak ada isu itu (Jokowi Ketum PDIP)," kata Fx Rudy dihubungi detikJateng, Senin (31/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menegaskan bahwa isu yang menggaungkan Jokowi sebagai Ketum PDIP bisa mengadu domba dan memecah belah partai. Ia pun berniat untuk mencari relawan yang mengatasnamakan relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo atau KAMI Ganjar.
"Memecah belah (isu jokowi ketum), enggak boleh. Relawan ya relawan rasah mikir PDI, PDI wis enek sing mikir (Relawan nggak usah mikir PDIP, PDIP sudah ada yang mikir)," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo itu selalu mengingatkan soal ideologi kepada para kader PDIP mengenai prinsip, sikap, komitmen dan perjuangan. Sehingga tidak ada relawan yang mengurusi urusan partai.
"Membahas ketua umum? Endak, ndak, membahas ketua umum itu di kongres bukan di pasar. Lha yo ngamuk aku kalau aku jadi Bu Mega," ujarnya.
Sebelumnya, Rudy menepis adanya isu Jokowi didoakan sebagai Ketua Umum PDIP. Rudy menegaskan akan mencari relawan yang pertama kali menghembuskan isu tersebut.
"Oh tidak. Ndak ada itu isu. Ndak ada itu, yang buat isu siapa itu. Relawan sopo? Mengko meh tak goleki itu, nanti tak goleki tak kandanane (Oh tidak, enggak ada isu itu, enggak ada itu. Yang buat isu itu siapa? Nanti tak cari tak kasih tahu)," kata FX Rudy saat dihubungi detikJateng, Senin (31/10/2022).
Rudy menegaskan bahwa ia tidak setuju dengan isu Jokowi sebagai Ketua Umum PDIP selanjutnya. Karena hal tersebut bisa berakhir pada adanya adu domba di tubuh partai.
"Oh nggak cocok itu mengadu domba itu, ndak boleh itu. Mau kita cari, iya mau turun langsung mencari. Saya sedang di Maumere nanti pulang tak koordinasikan dengan mereka-mereka itu. Ndak boleh, Ndak ada itu mau mengganti ketua umum, mengadu domba itu," pungkasnya.
(aku/dil)
