Sebanyak 151 orang tewas dalam tagedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Tiga orang tentara Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di kawasan itu membagikan kisah mengerikan yang mereka alami.
Mengutip detikNews, AFP melaporkan tiga tentara AS mengatakan mereka adalah bagian dari kerumunan yang turun dari gang sempit dan curam di distrik tersebut. Namun mereka dapat melarikan diri ke area sampingnya.
"Tetapi tepat setelah mereka berhasil melompat keluar dari kerumunan 'itu mulai terjadi--semua orang jatuh di atas satu sama lain seperti kartu domino," kata Jarmil Taylor (40) kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka bercerita, orang-orang di puncak gang mencoba memaksa turun. Padahal jalanan sudah penuh. Kemudian orang-orang mulai berjatuhan.
"Ada orang-orang di atas orang--itu lapisan orang. Mereka tidak memiliki cukup orang di sana untuk membantu mereka sekaligus," kata Taylor.
"Orang-orang di tumpukan panik yang membuat situasi semakin buruk. Ada suara di mana-mana yang membuatnya tidak mungkin--teriakan orang hanya menenggelamkan semua suara," lanjut dia.
Dia dan teman-temannya akan mencoba menarik korban keluar dari tekanan dan membawanya ke tempat yang aman sehingga petugas tanggap darurat dapat memberikan bantuan pernapasan.
"Kami memilih banyak orang dan membawa mereka ke klub terdekat sejak mereka akhirnya membukanya. Lantai klub dipenuhi dengan orang-orang yang tergeletak di tanah."
Untuk diketahui, AS menempatkan sekitar 27.000 tentara AS di Korea Selatan untuk membantu melindunginya dari Korea Utara. Taylor serta teman-temannya berpangkalan di Camp Casey di Gyeonggi.
Pada hari libur, mereka memutuskan untuk pergi ke perayaan di Itaewon. Namun, mereka malah terjebak dalam tragedi tersebut.
"Kami juga menjadi gugup, kami berada di tengah-tengahnya dan itulah mengapa kami menyingkir, dan saat itulah semuanya berantakan," kata Dane Beathard (32).
Ketiganya mengatakan mereka merasa beruntung bisa selamat. Orang-orang terjepit begitu erat ke dalam gang sehingga petugas darurat tidak bisa mengeluarkan mereka dari kerumunan yang penuh sesak.
(sip/sip)