Ribuan bregada dan masyarakat memadati kawasan Tugu Golong Gilik atau yang lebih terkenal dengan sebutan Tugu Jogja. Mereka menggelar ritual sekaligus doa bersama dan pemotongan tumpeng untuk merayakan ulang tahun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ke-54 tahun.
Diketahui, rombongan yang mengenakan pakaian ala prajurit keraton Jogja berjalan dari empat penjuru mata angin menuju tugu pal putih tersebut. Para bregada baik prajurit laki-laki maupun srikandi atau prajurit perempuan tampil all out. Selain mengenakan seragam khas bregada, mereka juga membawa senjata khas seperti tombak dan panah.
Sementara di belakang bregada, ribuan masyarakat Jogja berjalan dengan membawa spanduk bertuliskan 'Satu Doa untuk Mas Ganjar dan Indonesia'. Kedatangan mereka pada Jumat (28/10) malam juga diiringi dengan alunan musik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berkumpul di sini untuk melakukan umbul dunga mendoakan supaya Indonesia tentram, damai dan sejahtera. Sekaligus kami memperingati hari Sumpah Pemuda dan mangayubagyo ulang tahun mas Ganjar Pranowo," kata Ketua Lembaga Kebudayaan Jawa Bambang Nursidik dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/10/2022).
Bambang menjelaskan sosok Ganjar sangat erat dengan warga Jogja. Sebab saat menjadi anggota DPR, Ganjar memperjuangkan undang-undang keistimewaan Yogyakarta.
"Kami masyarakat Yogyakarta sangat berterima kasih pada mas Ganjar karena beliau bekerja keras untuk keistimewaan Yogyakarta. Semoga beliau selalu sukses dan tidak ada halangan untuk memimpin bangsa," jelasnya.
Hal senada disampaikan salah satu bregada yang ikut pawai, Nur Setyo. Menurutnya, acara doa bersama untuk Ganjar di Tugu Jogja ini wujud kecintaan rakyat Jogja ke Gubernur Jawa Tengah itu.
"Kami mengenal beliau itu waktu di komisi II DPR. Beliau termasuk sosok yang paling intens memperjuangkan undang-undang keistimewaan Yogyakarta. Kami berharap pak Ganjar tetap sehat dan tetap semangat memimpin masyarakat. Tidak hanya memimpin warga Jawa Tengah, tapi juga nanti mudah-mudahan bisa memimpin Indonesia," katanya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan Agus Becak Sunandar mengatakan acara doa bersama ini digelar sebagai wujud kecintaan terhadap Ganjar Pranowo. Selain berkontribusi untuk keistimewaan Yogyakarta, Ganjar juga dinilai sebagai sosok pemimpin yang diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Kami menginginkan pemimpin yang egaliter, merakyat dan dekat dengan rakyat. Orang yang kami harapkan itu ya mas Ganjar. Kami gelar acara ini supaya para elit politik di Jakarta mendengar bahwa mas Ganjar adalah yang terbaik menjadi pemimpin penerus Jokowi, bukan pengganti," katanya.
Ganjar menurut warga Jogja, lanjut Agus, adalah pemimpin yang baik. Dan orang baik tidak boleh berjalan sendiri.
"Untuk itu kami akan bersama mas Ganjar. Yakinlah mas Ganjar tidak sendiri. Kami juga sengaja mengajak bregada dan menggelar acara di Tugu Jogja karena mas Ganjar selalu peduli pada seni budaya. Selain itu Jogja juga kota budaya dan sentuhan budaya dalam politik itu akan membuat lebih indah," tuturnya.
Selain di Tugu Jogja, acara doa bersama untuk Ganjar dan Indonesia juga digelar serentak di sejumlah tempat. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur dan lainnya.
(akn/ega)