Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo telah kembali ke Solo usai memenuhi panggilan dari DPP PDIP di Jakarta. FX Rudy membeberkan, di Jakarta diwarnai diskusi selama sekitar 1,5 jam dengan DPP PDIP.
"Waktu itu saya ditanya, diklarifikasi, dan seterusnya, saya minta untuk dibaca selengkap-lengkapnya. Saya mendukung siapa pun kader PDIP. Tapi tetap kata-kata terakhir menurut rekomendasi dari Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri). Itu yang saya sampaikan," kata FX Rudy saat ditemui di kediamannya, di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (27/10/2022).
Saat itu FX Rudy memberi masukan kalau memberi sanksi yang adil. Dia ingin, mereka yang merusak citra Puan Maharani juga seharusnya diberikan sanksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masukan berikutnya yang ia berikan adalah DPP PDIP jangan salah menilainya. Karena dia tidak ada kata benci dengan putra-putri dan cucu Bung Karno. Rudy pun menyatakan siap diberikan sanksi apa pun yang diberikan DPP PDIP.
"Sudah saya terima dengan penuh tanggung jawab. Saya sebagai kader senior memiliki sikap, prinsip, komitmen kepada Ibu Ketum PDIP," ujarnya.
"Dipecat pun saya masih tetap PDIP. Saya tidak akan berubah, saya tetap memenangkan Pemilu 2024," tambahnya.
Dia meminta kepada para kader PDIP Solo agar tidak khawatir. Sebab, pemberian sanksi itu merupakan hal yang biasa.
"Tidak perlu dipikir sampai bentoyong, nggak perlu. Isine nek ra hukuman ya penghargaan, gitu aja. Hukuman ada ringan berat, namun ini hukumannya sanksi keras dan terakhir. Namun tetap, saya memiliki prinsip sikap dan komitmen kepada Ketum PDIP. Siap membangun monumen kemenangan," ujarnya.
Saat dipanggil ke Jakarta, Rudy juga bertemu dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Menurut Rudi, Hasto masih menganggapnya sebagai Kader senior.
"Mereka menganggap saya kader senior, 'bahwa apa yang disampaikan oleh Rudy itu sebetulnya tidak ada yang salah'. Tapi dinilai melampaui Ketum, saya diberikan sanksi. Karena Ketum belum, kok sudah ada dukung mendukung (capres)," pungkasnya.
(rih/ahr)