6 Poin Pernyataan Ganjar Usai Ditegur PDIP gegara Siap Nyapres

Nasional

6 Poin Pernyataan Ganjar Usai Ditegur PDIP gegara Siap Nyapres

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 25 Okt 2022 17:01 WIB
Momen Klarifikasi Ganjar soal Siap Nyapres
Momen Klarifikasi Ganjar soal 'Siap Nyapres' di Markas PDIP Menteng, Senin (24/10/2022) kemarin. (Foto: Agung Pambudhy)
Solo -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat sanksi teguran lisan gegara pernyataan siap nyapres. Ganjar mengaku siap menerima sanksi tersebut.

"Ya udah, sudah dikasih sanksi, ya siap," ujar Ganjar singkat sambil masuk lift di Gets Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (25/10/2022).

Sebelumnya, Ganjar memenuhi panggilan petinggi PDIP di Markas PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/10). Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan klarifikasi atas pernyataan soal kesiapan maju nyapres di hadapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut poin-poin pernyataan Ganjar itu:

1. Janji Perbaiki Komunikasi Publik

Usai pertemuan dengan Hasto dan Watubun, Ganjar menyampaikan sanksi teguran itu sebagai koreksi untuk komunikasi publiknya.

ADVERTISEMENT

"Saya terima kasih dari Pak Sekjen dari Dewan Kehormatan yang tadi sudah memberikan banyak penjelasan, clearance pada statement saya dan tentu sebagai kader saya taat dan tadi diberikan sanksi lisan tentu ini bagian dari komunikasi publik yang rasanya harus memperbaiki," kata Ganjar seperti dikutip dari detikNews.

2. Keputusan Capres Ada di Ketum PDIP Megawati

Dalam kesempatan itu Ganjar menegaskan keputusan soal calon presiden (capres) merupakan hak prerogratif Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebagai kader, Ganjar mengaku siap mengikuti perintah Megawati.

"Dan tentu saja yang kedua Pak Sekjen juga bicara PDIP Perjuangan, juga baju saya, semua keputusan terkait dengan pilpres keputusan Ketua Umum, jadi semua pasti akan mengikuti," terang Ganjar.

3. Dukung Program Jokowi: Kendalikan Inflasi-Stunting

Ganjar juga bicara tugasnya sebagai kepala daerah untuk mendukung program pemerintah pusat. Di antaranya soal inflasi hingga penanganan kasus stunting.

"Dan saya orang yang setuju, tadi yang sudah disampaikan bahwa mesti turun ke bawah, ngurusi yang ada di daerah dan tentu hari ini kita bekerja mengendalikan inflasi dan ini bagian dari kita mendukung pemerintahan nasional," ucap dia.

Selengkapnya di halaman berikut...

Soal stunting, Ganjar mendapat mandat untuk mencari alternatif makanan pendamping beras.

"Apa yang diperintahkan oleh Pak Jokowi sebagai sama-sama petugas yang ada di pemerintahan untuk bersama-sama membereskan itu, tadi ada fungsi lain yang diperingatkan Ketum, yang kami coba bereskan di luar stunting tadi, makanan pendamping beras," ujar Ganjar.

"Dan ini yang ditakutkan nanti seandainya tahun depan kita terjadi suatu krisis daerah, kita sudah siap. Ini yang sedang kita kerjakan," sambungnya.

4. Akui Pernyataannya Timbulkan Diskursus

Ganjar juga mengakui pernyataannya menimbulkan diskursus di tengah masyarakat. Apalagi pernyataannya itu muncul ketika banyak terjadi bencana.

"Termasuk siaga bencana yang saat ini sedang terjadi di mana-mana. Maka ketika di antara situasi seperti ini ada statement yang tadi saya sampaikan kemudian menjadi diskursus di publik yang lumayan ramai begitu, kami mendapatkan peringatan," terang Ganjar.

5. Terima Sanksi Jadi Bagian Disiplin Diri

Dalam kesempatan itu Ganjar menerima sanksi teguran lisan itu sebagai bagian dari pendisiplinan kader.

"Dan ini sebagai kader saya terima. Ini bagian dari disiplin yang tadi disampaikan juga oleh Pak Hasto," ujar Ganjar.

6. Tak Ralat soal Siap Nyapres

Ketika ditanya wartawan, Ganjar tak meralat pernyataan soal 'Siap Nyapres'. Ganjar menyebut sebagai kader dia siap ditugaskan partai.

"Oh gini. Saya orang diklat. Semua kader mesti siap. Apapun. Tapi keputusan ada di ketua umum dan itu adalah keputusan kongres dan semua kader harus ikut," tutur Ganjar.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)


Hide Ads