Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berupaya agar layanan Teman Bus Batik Solo Trans (BST) dan feeder tetap gratis untuk semua kalangan hingga akhir 2022. Upaya Gibran tersebut tak lepas dari adanya rencana berbayar sebesar Rp 3.700 untuk layanan Buy The Service (BTS) mulai 31 Oktober 2022.
Agar BST maupun feeder tetap gratis hingga akhir tahun, Pemkot Solo akan mengelontorkan anggaran dari APBD untuk menanggung tarif BST.
"Yang dua bulan ini nanti kita masukkan BTT (Bantuan Tak terduga), kita ingin dua bulan ini tetap gratis sek (dulu)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Kamis (20/19/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggaran yang digelontorkan untuk menanggung tarif BST selama dua bulan itu sekitar Rp 3,5 miliar.
"Anggaran mencukupi, cukup banget. Bisa dimasukkan ke DTU (Dana Transfer Umum) untuk penanganan inflasi di transportasi, bisa lewat BTT juga, banyak opsi, duite ono (uangnya ada)," jelasnya.
Gibran mengatakan, pemberlakuan BST dan feeder berbayar untuk masyarakat umum baru akan direalisasikan pada tahun depan. Sedangkan untuk pelajar, difabel, dan lansia, masih akan tetap digratiskan.
"Poin yang paling penting disini load factor Solo meningkat terus, terakhir load factor 94 persen. Artinya, saya yakin November dan Desember bisa 100 persen," ujarnya.
Terlebih, lanjut Gibran, jumlah penumpang BST di kalangan pelajar sudah mulai meningkat. Maka itu dia menginginkan BST dan feeder tetap gratis.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo Taufiq Muhammad mengatakan hingga sampai saat ini Pemkot Solo masih mencari mekanisme agar BST tetap gratis sampai akhir tahun.
"Ini masih dicari mekanismenya bagaimana sampai akhir tahun gratis," ucap Taufiq.
Taufiq menjelaskan, rata-rata jumlah penumpang BST maupun feeder mencapai 30 ribu orang per harinya. Dari jumlah itu, ujar Taufiq, sekitar 50 persennya merupakan pelajar, difabel, dan lansia.
"Dari hitungan kita 15 ribu untuk masyarakat umum, jadi kita ambilkan subsidi tersebut untuk masyarakat umum sekitar Rp 3,5 miliar," pungkasnya.
(dil/sip)