7 Kecamatan di Blora Rawan Bencana Saat Pancaroba

7 Kecamatan di Blora Rawan Bencana Saat Pancaroba

Mukhammad Fadlil - detikJateng
Senin, 10 Okt 2022 20:46 WIB
Tim BPBD Blora melakukan pengecekan di Waduk Jurangjero, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora, beberapa waktu lalu.
Tim BPBD Blora melakukan pengecekan di Waduk Jurangjero, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora, beberapa waktu lalu. (Foto: dok. BPBD Blora)
Blora -

Bupati Blora Arief Rahman menyebut ada tujuh dari total 16 kecamatan di daerahnya yang rawan bencana alam saat musim pancaroba. Ketujuh kecamatan ini disebut sudah sering banjir.

"Tujuh yang rawan bencana ada Kecamatan Todanan, Kunduran, Randublatung, Kradenan, Sambong, Cepu, sama Kedungtuban. Biasanya yang sering banjir genangan dan banjir bandang," ungkap Arief saat dihubungi detikJateng melalui sambungan telepon, Senin (10/10/2022) sore.

Arief menyebut Blora memiliki luas wilayah 1.820,5 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 991.557 jiwa. Dari jumlah tersebut, ada lebih dari 500 ribu orang yang tinggal di kawasan rawan bencana.

"Luas wilayahnya 1.820,5 kilometer persegi. Kalau jumlah penduduk data tahun 2021, total ada 991.557 jiwa, laki-lakinya 495.467 jiwa, sedang perempuannya itu 496.110 jiwa. Dari total jumlah penduduk itu, ada 575.551 jiwa yang tinggal di daerah rawan bencana," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, ada lima bencana alam yang sering terjadi di daerahnya. Yaitu banjir, kekeringan, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Potensi rawan bencana di Blora kalau mengacu tahun-tahun sebelumnya ada banjir, angin kencang, tanah longsor, dan karhutla," tutur Arief.

ADVERTISEMENT

Berbagai langkah antisipasi bencana yang dilakukan Pemkab Blora yaitu menebangi pohon-pohon tua di pinggir jalan. Pihaknya juga sudah menyiapkan logistik siaga bencana.

"Sejauh ini kami sudah melakukan tebang pohon tua dan lapuk yang ada di pinggir jalan. Cek kesiapan logistik peralatan penanggulangan bencana, dan semuanya sudah aman," ujar dia.

Dari data yang diterima detikJateng, Pemkab Blora mencatat kejadian bencana alam dua tahun terakhir di antaranya:

1. Angin Kencang

Bencana angin kencang pada 2021 di 15 titik, sedangkan pada 2022 naik menjadi 44 titik.

2. Banjir

Bencana banjir pada 2021 terjadi di delapan titik, sedangkan pada 2022 naik menjadi 31 titik.

3. Tanah Longsor

Bencana tanah longsor pada 2021 tercatat ada di sembilan titik, sedangkan pada 2022 naik menjadi 18 titik.




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads