.webp)
Ketua DPRD Sragen Suparno mengatakan sekitar lima ruang rusak. Namun pihaknya belum bisa menaksir total kerugiannya.
"Aktivitas kebetulan dalam minggu ini aktivitas di luar. Saya targetkan, satu minggu harus selesai," kata Suparno, Senin (10/10/2022).
Dinas terkait diminta untuk segera mengkaji sistem perbaikannya dengan besaran anggaran yang ada. Bisa dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang dibuat oleh tim teknis.
Perbaikan cepat diminta DPRD Sragen karena dikhawatirkan kejadian ini akan mempengaruhi pekerjaan Dewan. Ditambah dalam waktu dekat ini, akan ada pembahasan APBD. Dilalui oleh tahapan melalui Pansus dan Paripurna.
"Karena pekan depan kami sudah menyelenggarakan rapat-rapat, baik bentuknya Pansus maupun Paripurna," jelasnya.
Terpisah, Sekwan DPRD Sragen Pudjiatmoko mengungkapkan kerusakan atap gedung DPRD terjadi lantaran hujan lebat yang terus mengguyur dalam dua hari. Hujan deras sudah terjadi sejak hari Sabtu (8/10) disertai angin kencang. Pada hari Minggu, hujan kembali mengguyur.
"Air itu tidak langsung turun, tapi ngumpul dulu airnya di plafon. Lama-lama menjadi berat, sehingga tidak mampu menopang, akhirnya runtuh semua di bagian timur," kata Pudjiatmoko.
Kejadian itu kemudian dilaporkan oleh petugas keamanan ke Bagian Umum dan diteruskan kepada anggota Dewan lalu ke Sekda Kabupaten Sragen.
 Plafon gedung DPRD Sragen ambrol. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng |
"Kerusakan atap Paripurna sebelah timur, ruang fraksi Gerindra, PAN, Golkar dan PKS serta Komisi. Itu bagian timur semua, kebetulan plafonnya dari gypsum semua," ujarnya.
(apl/rih)
