Ratusan Siswa SMKN Purbalingga Belajar di Pasar, Disdik Jateng Beri Penjelasan

Ratusan Siswa SMKN Purbalingga Belajar di Pasar, Disdik Jateng Beri Penjelasan

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 28 Sep 2022 14:37 WIB
Ratusan siswa SMKN 1 Karangjambu pindah ke kios Pasar Desa Purbasari Purbalingga, Senin (26/9/2022).
SMKN 1 Karangjambu. Foto: Vandi Romadhon/detikJateng
Semarang -

Dinas Pendidikan Jawa Tengah (Disdik Jateng) angkat bicara terkait siswa di SMKN 1 Karangjambu Kabupaten Purbalingga yang harus belajar di pasar karena tak memiliki gedung. Disdik Jateng mengakui hingga saat ini lahan untuk membangun gedung SMKN itu belum tersedia.

"Kesiapan lahan yang disediakan kabupaten untuk siap dilimpahkan ke provinsi untuk bangun SMK belum tersedia di wilayah Karangjambu," kata Kadisdik Jateng Uswatun Hasanah dalam keterangannya, Rabu (28/9/2022).

Selama ini SMKN 1 Karangjambu menjadi satu lokasi dengan SMPN 1 Karangjambu. Hal itu sudah terjadi sejak penyerahan aset dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan terkait alasan harus belajar di pasar adalah karena gedung di SMPN 1 Karangjambu sedang direnovasi. Bila renovasi selesai, kegiatan belajar mengajar SMKN 1 rencananya akan kembali lagi ke gedung SMPN itu.

"Ruang kelas yang digunakan sedang dilakukan rehab dan selesai pekerjaan sampai November 2022. Hal ini berdampak dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karangjambu dan juga SMP Negeri 1 Karangjambu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pemindahan ruang belajar di kios Pasar Purbasari juga disebut merupakan hasil pembahasan berbagai pihak termasuk kepala SMKN 1 Karangjambu. Hal itu justru bertujuan untuk menjaga kualitas kegiatan belajar mengajar.

"Tersedia bangunan ruko dan beberapa fasilitas (listrik, MCK, tempat olahraga, dll) di desa Purbasari yang bisa digunakan untuk pembelajaran SMK. Penggunaan fasilitas ini disepakati sampai SMKN 1 Karangjambu memiliki gedung sekolah sendiri," katanya.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMKN 1 Karangjambu, Muhammad Mumfasil menyebut sekolahnya sudah sejak 2008 tak memiliki gedung sendiri. Dirinya pun masih berharap agar sekolah itu kelak memiliki gedung sendiri.

"Sudah 14 tahun dari awal 2008 sampai sekarang. Kalau sarana ada, yang kami tidak punya gedung dan tanah. Selama ini kami diberi empat ruang di SMP, karena ada rehab jadi anak-anak belajar di rumah warga," katanya, Senin (26/9).

Dengan membawa kursi dan meja sekolah, ratusan siswa mulai menempati ruang kelas yang akan digunakannya untuk bersekolah. Namun, ruang kelas yang digunakan bukanlah sekolah pada umumnya, tapi ruangan kios di pasar Desa Purbasari.

"Siswa kami 183, kelas 10 tiga kelas, kelas 11 dua kelas, dan kelas 12 satu kelas. Hari ini pindah ke kios Pasar Desa Purbasari, ada 22 kios yang dipinjamkan lebarnya masing-masing 3x3 meter," jelasnya.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads