Makam Soerjono alias Pak Kasur, tokoh pendidikan yang banyak menciptakan lagu anak, dipindahkan dari Kaliori Banyumas ke Desa Serayularangan, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. Salah satu putra Pak Kasur, Suryo Prasodjo, menceritakan kisah di balik pemindahan makam Pak Kasur dan Bu Kasur.
"Sebetulnya (pemindahan makam) direncanakan sejak 2019, tapi karena pandemi niat itu tertunda dan baru terealisasi kemarin Sabtu (17/9)," kata Suryo Prasodjo, putra ke-empat Pak Kasur, kepada detikJateng, Minggu (18/9/2022) lalu.
Suryo mengatakan pemindahan makam kedua orang tuanya itu untuk memenuhi wasiat Pak Kasur semasa hidup. Sebelum meninggal pada 26 Juni 1992, ayahnya sempat berpesan agar dimakamkan di Desa Serayularangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu pesannya agar dimakamkan di Serayularangan, tapi karena Bu Kasur ada lahan di Kaliori, memutuskan dimakamkan di sana. Sebab, Bu Kasur memang asli Kaliori," ujar dia.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, kata Suryo, keluarga besarnya pun bermusyawarah untuk memindahkan makam Pak Kasur dan Bu Kasur.
"Selain kemarin sempat pandemi, kami di Jakarta kan sangat terbatas melakukan aktivitas juga. Musyawarahnya cukup lama sebelum akhirnya diputuskan makam dipindah," lanjutnya.
Suryo yang akrab disapa Kak Pras itu mengaku lega setelah pemindahan makam Pak Kasur dan Bu Kasur berjalan sesuai rencana.
"Di Serayularangan nanti (makam Pak Kasur dan Bu Kasur) akan lebih terawat, karena di sana hampir seluruh keluarga dimakamkan. Dari ayah sampai kakek Pak Kasur juga di situ makamnya," ujar dia.
(dil/aku)