.webp)
Kecelakaan maut terjadi di Tol Pejagan-Pemalang, sore tadi. Dari video-video yang diperoleh dari Polda Jateng, tampak sejumlah kendaraan mengalami rusak hingga ringsek.
Terlihat dari video tersebut, Jumat (18/9/2022), kerusakan yang terjadi pada kendaraan yang terlibat kecelakaan mulai dari kerusakan ringan sampai berat. Seperti kerusakan di bagian depan atau ringsek,hingga kerusakan total hingga mobil tidak lagi berbentuk.
Bahkan dari video yang beredar terdengar suara sirine mobil yang terlibat kecelakaan masih berbunyi. Petugas dan warga yang ada di lokasi juga berusaha melakukan evakuasi terhadap korban maupun kendaraan yang terlibat kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang didapatkan kecelakaan tersebut disebabkan asap dari pembakaran rumput yang ada di samping jalan tol. Salah satu kendaraan pribadi (SUV) paling depan melintas di lokasi kejadian terhalang pandangannya lalu mengerem mendadak.
Akibatnya sejumlah kendaraan di belakangnya tak bisa mengantisipasi dan kehilangan kendali. Beberapa pengemudi di belakang yang melihat kejadian itu berusaha menghindar ke lajur berbeda.
Namun karena jarak yang sudah terlalu dekat tabrakan pun terjadi. Tampak ada kendaraan yang menabrak pembatas jalan dan kendaraan lainnya juga menabrak bagian belakang kendaraan di depannya.
 Kecelakaan maut beruntun di Tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Minggu (18/9/2022). Foto: Tangkapan layar video Polda Jateng |
 Kecelakaan maut beruntun di Tol Pejagan-Pemalang Km 253, Brebes, Minggu (18/9/2022). Foto: dok Polda Jateng |
Kepala Cabang Pejagan Pemalang Tol Road, Ian Dwinanto, saat dihubungi membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan kecelakaan terjadi di KM 253A atau sekitar 1 km ke arah timur dari Rest Area KM 252.
"Ada (kecelakaan) tadi jam 14.15 WIB di KM 253.300. Nanti ya saya belum dapat laporannya," ujar Ian Dwinanto, Minggu (18/9/2022).
Posisi akhir delapan kendaraan berada menutupi seluruh lajur 2 dan lajur 1, berhimpit menghadap ke timur dan mengalami kerusakan berat.
"Sementara itu dulu, nanti ini masih pendataan dan evakuasi," terangnya.
(apl/sip)
