Kepolisian sudah memperoleh kemajuan dalam penyelidikan kasus pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang, Iwan Budi P. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar meminta agar pelakunya segera menyerahkan diri.
Irwan mengatakan, proses penyelidikan Polrestabes Semarang yang dibantu Ditreskrimum Polda Jateng dan dibackup Bareskrim sudah mengerucut ke arah pelaku.
"Pada kesempatan ini saya meminta pada pelaku dengan baik-baik menyerahkan diri. Cepat atau lambat akan tertangkap," kata Irwan di Mapolrestabes Semarang, Jumat (16/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irwan juga menjelaskan, meski sebelum menghilang Iwan sudah terjadwal dimintai keterangan soal kasus dugaan korupsi, kepolisian tidak hanya terpaku pada hal tersebut. Penyelidikan pun diperluas dengan dugaan-dugaan lain yang bisa menjadi motif di balik tewasnya Iwan.
"Kan selama ini kan korupsi terus. Kemungkinan ada persoalan lain. Saat ini kita tidak terjebak dalam satu ini. Tapi kemungkinan ini diselidiki, kemungkinan ini selidiki, ini selidiki. Dengan melakukan pemeriksaan, analisa barang bukti, saksi, keterangan terhadap item-item ini," jelas Irwan.
"Selain korupsi juga mengembangkan kemungkinan lain atas motif kasus ini," imbuhnya.
Untuk diketahui, Iwan yang seharusnya dimintai keterangan untuk kasus dugaan korupsi di Polda Jateng pada 25 Agustus 2022 lalu tiba-tiba menghilang sehari sebelumnya. Pada 8 September 2022, jenazah dan motor hangus ditemukan di lahan kosong kawasan Marina.
Dugaan identitas jenazah itu adalah Iwan, terlihat dari sejumlah barang bukti termasuk pelat nomor motor dan name tag yang ada di lokasi. Namun jenazah kondisinya tidak utuh karena kepala, kaki kanan, dan sebagian tangan hilang, maka dilakukan tes DNA yang ternyata hasilnya identik Iwan.
Beberapa tulang yang merupakan bagian jenazah Iwan ditemukan saat polisi melakukan penelusuran lokasi. Selain itu juga ditemukan pisau, sehingga sudah ada dua pisau yang ditemukan di sekitar lokasi sejak jenazahnya pertama kali ditemukan.
(dil/sip)