Wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 menuai polemik. Jokowi buka suara dan mempertanyakan siapa yang menyebarkan isu soal cawapres 2024 tersebut.
Dilansir detikNews, Jokowi mulanya menekankan bahwa dirinya sudah berulang kali menepis isu maju lagi di Pilpres 2024.
"Ini yang menyampaikan bukan saya lho ya, urusan 3 periode sudah saya jawab, begitu sudah saya jawab muncul lagi yang namanya perpanjangan, juga sudah saya jawab," kata Jokowi melalui kanal YouTube Setpres, Jumat (16/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi heran isu dirinya kembali berkontestasi di Pilpres 2024 terus saja muncul. Dia lantas mempertanyakan siapa pihak yang memunculkan isu tersebut.
"Ini muncul lagi jadi wapres, itu dari siapa?" tanya Jokowi.
Jokowi pun enggan menjawab perihal wacana akan kembali maju menjadi cawapres. Sebab isu tersebut tidak datang darinya.
"Kalau dari saya, saya terangkan. Kalau nggak dari saya, saya ndak mau nerangin. Itu saja," tegas Jokowi.
Sebelumnya, muncul wacana Jokowi bisa kembali maju di Pilpres 2024 menjadi cawapres. Jokowi bahkan dirumorkan akan maju menjadi cawapres mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca juga: Wacana Jokowi Cawapres 2024 Tuai Polemik |
Awal Mula Isu Jokowi Bisa Jadi Cawapres
Munculnya wacana Jokowi bisa kembali maju di Pilpres 2024 menjadi calon wakil presiden (cawapres) berawal dari pernyataan juru bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono yang menyebut presiden 2 periode bisa menjadi cawpares. Pernyataan tersebut kemudian viral di media sosial.
MK pun lantas mengklarifikasi. MK menekankan bahwa pernyataan itu adalah pernyataan pribadi Jubir MK Fajar Laksono, bukan sikap resmi lembaga/putusan MK.
"Pernyataan mengenai isu dimaksud bukan merupakan pernyataan resmi dan tidak berkaitan dengan pelaksanaan kewenangan Mahkamah Konstitusi RI," demikian siaran pers Humas MK.
Pernyataan tersebut diterangkan MK merupakan respons jawaban yang disampaikan dalam diskusi informal pada saat menjawab wartawan yang bertanya melalui chat WA, bukan dalam forum resmi, doorstop, apalagi dalam ruang atau pertemuan khusus yang sengaja dimaksudkan untuk itu.
"Di samping menjabat sebagai Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri, serta menjalankan fungsi kejurubicaraan, Fajar Laksono merupakan pengajar/akademisi. Oleh karena itu, dalam beberapa kesempatan selama ini membuka ruang bagi wartawan yang ingin, baik bertemu secara langsung di ruang kerja, melalui chat WA, atau sambungan telepon, guna mendiskusikan isu-isu publik aktual, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kode etik. Umumnya, wartawan ingin mendapatkan tambahan informasi, pemahaman, atau perspektif berbeda guna memperkaya sudut pandang, tidak untuk keperluan pemberitaan," ujarnya.
Halaman selanjutnya, pernyataan Ketua Bappilu PDIP...
Pernyataan PDIP
Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul berbicara kemungkinan Jokowi menjadi cawapres. Bambang Pacul menilai sangat memungkinkan jika Jokowi ingin mencalonkan diri menjadi cawapres di Pilpres 2024 namun tetap ada syaratnya.
Bambang Pacul menegaskan tidak ada aturan yang melarang Jokowi mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Namun, menurutnya, Jokowi harus diajukan oleh parpol atau gabungan parpol.
"Kalau Pak Jokowi mau jadi wapres ya sangat bisa. Tapi syaratnya diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik," kata Bambang Pacul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9).
Menurutnya, Jokowi memiliki potensi untuk menjadi cawapres. Meski demikian, dia mengatakan bukan berarti PDIP membuka peluang tersebut.
"Bukan buka peluang, aturan mainnya diizinkan. Apakah peluang itu mau dipakai atau tidak? Kan urusan Pak Presiden Jokowi," ujar Bambang Pacul.
Lebih lanjut, Bambang Pacul menyerahkan sepenuhnya terkait hal itu kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, soal capres dan cawapres merupakan kewenangan sepenuhnya dari Megawati.