Massa dari berbagai organisasi driver ojek online (ojol) dan taksi online mendatangi kantor Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka menuntut beberapa hal terkait kesejahteraan para driver online.
Massa awalnya melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Kemudian perwakilan massa masuk ke lantai dua ruang rapat dan ditemui oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin).
Perwakilan driver, Didik Agus, mengatakan dari hasil pertemuan, aplikator akan memberikan jawaban atas tuntutan mereka pada hari Senin (19/9) mendatang. Jika ada aplikator yang tidak memberikan jawaban maka akan didatangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Permintaan sudah kami sampaikan ke aplikator dalam pertemuan tadi. Dari semuanya, besok Senin akan memberikan jawaban," kata Didik di lantai dua gedung kantor Gubernur Jateng, Kamis (15/9/2022).
"Jika tidak memberikan jawaban, kami akan duduki kantor aplikator," imbuhnya.
Terkait tuntutan, disebutkannya selama ini potongan 20 persen dari aplikator diminta turun 15 persen tapi belum berlaku di beberapa aplikator. Kemudian ia juga meminta agar asuransi untuk driver tidak hanya berlaku saat mendapatkan order.
"Asuransi keselamatan baru dapat kalau dapat order. Harapannya semua driver dapat asuransi full baik saat bawa penumpang atau tidak. Aplikator menawarkan asuransi swasta, tapi kita keberatan, kenapa tidak BPJS Kesehatan saja," ujar Didik.
Sementara itu Wagub Jateng Taj Yasin menjelaskan kedua belah pihak sudah bertemu dan akan ada pertemuan lagi hari Senin mendatang. Diharapkan semua aplikator memberikan jawaban kepada mitra kerja mereka.
"Terkait keselamatan alhamdulillah semua sudah sepakat, semua keselamatan mitra dan aplikator sesuai aturan pemerintah baik pusat maupun daerah. Sepakat hari Senin akan ada pertemuan lagi karena bagaimana pun juga aplikator di daerah harus koordinasi dengan pusat. Senin ada pertemuan, ada jawaban khususnya ke mitra kerja," jelas Gus Yasin.
Usai pertemuan tersebut, massa driver ojol dan taksi online yang melakukan aksi kemudian berangsur membubarkan diri pada pukul 12.30 WIB.
(rih/apl)