Orang Meninggal di Klaten Terdaftar Terima BLT BBM, Uang Bisa Dicairkan?

Orang Meninggal di Klaten Terdaftar Terima BLT BBM, Uang Bisa Dicairkan?

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 14 Sep 2022 17:03 WIB
Pencairan BLT BBM di Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Rabu (14/9/2022).
Pencairan BLT BBM di Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Rabu (14/9/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Bantuan langsung tunai (BLT) BBM di Klaten mulai dicairkan. Ada orang yang sudah meninggal masih masuk daftar penerima BLT BBM.

"Di desa saya, orang yang sudah meninggal namanya masih muncul by name by address-nya (BNBA)," ungkap Kades Demak Ijo, Kecamatan Karangnongko, Ery Karyanto kepada detikJateng, Rabu (14/9/2022).

Ery mengatakan, data tersebut baru diketahui saat pencairan sehingga langsung ditanyakan ke pihak PT Pos. Kemudian dari kantor Pos menyatakan BLT BBM itu bisa dicairkan dengan membawa KK dan KTP almarhum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa dicairkan bawa KK dan KTP yang meninggal, kalau masih ada, dan KK dan KTP yang ambil. Misalnya yang ambil anaknya, kan nama ayah atau ibu yang meninggal masih ada, jadi yang mengambil ahli waris," lanjut Ery.

Di desanya, imbuh Ery, juga ada almarhum yang nomor induk kependudukannya (NIK) sudah hilang. Karena NIK-nya tidak ada dalam data kependudukan, BLT BBM itu dikembalikan ke PT Pos.

ADVERTISEMENT
Pencairan BLT BBM di Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Rabu (14/9/2022).Pencairan BLT BBM di Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Klaten, Rabu (14/9/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Ada juga yang dikembalikan. Karena nama masih muncul tapi KK, KTP, dan NIK sudah hilang serta sudah membuat akta kematian. Yang bisa dicairkan hanya yang meninggal sebulan ini, yang belum membuat akta kematian," terang Ery.

Kades Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Priyadi mengungkapkan kondisi yang sama. Di desanya ada dua warga sudah meninggal masuk daftar penerima BLT.

"Ada dua kemarin. Bantuan diserahkan ke ahli waris," jelas Priyadi saat dihubungi detikJateng.

Menurut Priyadi, dalam data BLT BBM yang dicairkan dua hari lalu masih ada data lama. Warga lain yang tidak menerima BLT BBM pun banyak yang bertanya.

"Warga banyak bertanya, kenapa tidak menerima. Padahal revisi data sudah kita lakukan, kan sistem online, tapi entah kenapa bisa muncul seperti itu," imbuh Priyadi.

Sementara itu Kades Majegan, Kecamatan Tulung, Widodo, menjelaskan di desanya hanya 308 KK yang mendapat BLT BBM.

"Coba, dari KK kurang lebih 1.900 KK yang dapat hanya 308 KK. Tetap ada banyak yang bertanya dan itu pun dari Dana Desa sudah kita anggarkan 140 KK," terang Widodo kepada detikJateng.

Penjelasan dari Kepala Dinas Sosial Klaten ada di halaman selanjutnya...

Widodo menyebut, data penerima BLT BBM di desanya banyak terdiri dari data lama. Bahkan orang yang meninggal pun masih ada.

"Ada (yang meninggal masuk). Datanya masih banyak data lama, secara ekonomi memang layak menerima, tetapi karena jumlah penduduk banyak dan setara jadi meri (ingin dapat)," jelas Widodo.

Di Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, jumlah penerima BLT BBM ada 217 KK. Dana BLT BBM sudah dicairkan hari ini.

"Jumlah penerima 217 keluarga sudah dibagikan hari ini. Untuk data penerima itu dari PT Pos, Pemdes memfasilitasi," ungkap Kades Tlogo, Raksono.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial P3A dan KB Pemkab Klaten, Much Nasir menyatakan warga yang meninggal masuk data bisa disebabkan dua hal. Yaitu, yang bersangkutan meninggal setelah penetapan data atau desa belum mengajukan usulan validasi.

"Penyebabnya bisa karena meninggalnya setelah ada penetapan DTKS dari Kemensos atau memang belum ada usulan validasi data dari desa. Apabila KPM meninggal, bisa diserahkan ke ahli waris dalam satu KK. Apabila KK barunya pisah, maka bisa dengan KK sebelumnya," papar Nasir kepada detikJateng.

Halaman 2 dari 2
(dil/rih)


Hide Ads