Samin (53), seorang penjaga sekolah di SD Negeri Lodjiwetan, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo masih berharap uangnya yang dimakan rayap bisa ditukar.
Uang tabungannya selama 2,5 tahun senilai puluhan juta untuk naik haji, rusak dimakan rayap. Dia pun pergi ke Bank Indonesia (BI) untuk menukarkan uangnya yang rusak.
"Kemarin, tidak semua uang saya bisa ditukar. Hanya sebagian saja senilai Rp 9.900.000. Yang lainnya belum bisa, karena kerusakannya di atas 45 persen," katanya kepada detikJateng, Rabu (14/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samin sendiri tidak mengetahui jumlah pasti uang tabungannya yang rusak dimakan rayap. Namun, jika dilihat dari tempat celengan yang uangnya masih utuh, sebesar Rp 49.800.000, dia mengasumsikan uangnya yang rusak sekitar Rp50 juta.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan uang yang dapat ditukar adalah uang asli dan harus memiliki luasan minimal 2/3 bagian atau 68 persen dari ukuran penuh.
Jadwal Penukaran Uang Rusak di BI Solo
Jadwal penukaran uang di Kantor Perwakilan BI Solo yakni pada setiap hari Kamis.
"Syarat tersebut diterapkan untuk menghindari adanya double klaim," jelasnya.
Terkait dengan kasus Samin, pihak BI meminta agar bapak dua anak itu menyusun terlebih dahulu potongan uang bekas dimakan rayap. Karena uang yang rusak diketahui ada sudah dalam bentuk potongan-potongan kecil. Pecahan uangnya juga beragam mulai dari Rp10 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu.
"Yang paling berat adalah menyusun potongan-potongan ini. Dan itu adalah langkah awal yang harus dilakukan," bebernya.
Joko menjelaskan hal tersebut harus dilakukan untuk membuktikan jumlah uang yang wajib diganti oleh BI. Karena yang uang sudah hilang tidak bisa diganti.
"Yang bisa diganti adalah uang sisa bekas dimakan rayap. Kalau ludes tidak tersisa tidak bisa diganti," jelas Joko.
Samin pun diberikan contoh cara menyusun potongan-potongan uang dan mengecek luasan uang menggunakan alat pendeteksi otomatis. "Untuk menghindari selisih Pak Samin sendiri yang akan menyusun potongan-potongan itu. Baru kami akan cek," terangnya.
(sip/sip)