.webp)
Proyek pembangunan jembatan Mojo akan berdampak pada rute bus Batik Solo Trans (BST) koridor 5. Yakni rute dari Kartasura, Tohudan, Solo, Bekonang, Sidan, dan sebaliknya.
Selama ini, BST koridor 5 melintasi Jembatan Mojo menuju dan dari Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Namun seiring dengan pengerjaan proyek di Jembatan Mojo, jalur koridor 5 akan berubah dan memutar lebih jauh.
"Tujuannya tetap. Hanya saja sampai Pasar Gading itu dia akan ke selatan melewati jalan Brigjen Sudiarto, jalan Raya Grogol, hingga menyeberangi Jembatan Bacem, dan lewatnya nanti Jalan Ciu. Begitu juga sebaliknya," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, Selasa (13/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski ada pengalihan rute, namun pada jalur yang dilewati BST tidak dilengkapi dengan mini halte seperti pada jalur sebelumnya.
Rencananya, Jembatan Mojo yang menghubungkan Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, dengan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo ditutup pada 26 September hingga 30 November 2022 mendatang.
Sebelumnya, pelaksana proyek pembangunan Jembatan Mojo, Agung Ari Widodo mengatakan penutupan ini dilakukan lantaran skema penutupan setengah badan jalan sudah tidak memungkinkan lagi.
"Kemarin kita buka separuh, dengan asumsi bahwa kita membongkar itu masih bisa untuk jalan lalu lintas. Tapi melihat kondisi sekarang ini pecah-pecah gitu malah bisa menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan dan pekerja sendiri. Akhirnya kita sepakati untuk kita tutup saja," kata Agung, Jumat (9/9).
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, menyebut akibat penutupan Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug B akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas.
Pengguna jalan yang akan melintas dari Solo menuju Karanganyar atau sebaliknya dapat melewati Jembatan Jurug C dan Jembatan Bacem Sukoharjo.
"Tentunya itu jembatan ditutup akan beralih ke jembatan terdekat ke arah Jalan Ciu atau Jembatan Bacem, sehingga akan lewat mungkin (Batalyon Infanteri) 413 ke selatan terus ke arah Jalan Ciu, Ngombaan terus ke arah Jembatan Bacem (Solobaru), dan ke arah Gading atau Geblegan. Opsi lain tetap lewat jembatan Jurug C. Karena Jembatan Jurug kan masih bisa dilewati, tentunya dengan konsekuensi padat lalu lintasnya," kata Ari.
Masyarakat juga diimbau untuk melakukan manajemen transportasi secara mandiri, seperti memilih rute perjalanan alternatif, menghindari waktu sibuk lalu lintas, memilih moda transportasi yang lebih kecil atau menggunakan transportasi umum.
Baca juga: Gempa M 4,1 Guncang Perairan Utara Rembang |
(apl/rih)
