Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara Hari Olahraga Nasional (Haornas), di Stadion Sriwedari, Kota Solo, hari ini. Kedatangan kedua tokoh itu, tak luput dari sasaran masyarakat yang ingin mengajak foto bersama, termasuk emak-emak.
"Pak Ganjar, ke sini, Pak. Foto,Pak," teriak salah satu ibu-ibu saat mengajak foto Ganjar, Jumat (9/9/2022).
Ganjar dan Gibran pun mengiyakan ajakan masyarakat yang ingin berfoto dengan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar mengatakan, alasannya memilih Kota Solo untuk didatangi pada Haornas tahun ini yakni karena Solo memiliki banyak sejarah di bidang olahraga. Mulai dari pelaksanaan PON pertama, hingga lokasi Indonesia juara Asean Paragames XI.
Sehingga dalam Haornas ini, para atlet berprestasi disebutnya harus lebih diperhatikan oleh pemerintah. Mulai dari pembibitan, pelatihan, kalender event, hingga kesejahteraannya.
"Kemarin saya ketemu KONI untuk membuat suatu sistem informasi agar kita bisa melakukan talent scouting terhadap anak-anak yang memiliki bakat hebat. Termasuk saya mintakan atlet berprestasi mesti mendapatkan perhatian dari sisi ekonomi," kata Ganjar.
Dari dialognya dengan beberapa atlet muda, Ganjar mengatakan banyak dari mereka yang ingin menjadi TNI, Polri, dan ASN.
"Yang muda dan juara, kita kasih rekomendasi. Sehingga masa depan mereka jauh lebih baik. Ini penting untuk memperhatikan kawan atlet kita, mereka sudah memberikan prestasi, masa tidak ada reward," ucapnya.
Baca juga: Demo BBM Masih Goyang Kota Besar di Jateng |
Pencanangan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di Kota Solo juga mendapatkan dukungan dari Ganjar. Sebab, SKO disebutnya bisa menjadi tempat untuk menampung para atlet yang nantinya bisa memberikan prestasi bagi bangsa.
"Sebenarnya prinsipnya tidak ada masalah, semua atlet yang berbakat perlu ada perlakuan khusus," ucapnya.
Ganjar juga bicara soal daerah di Jateng juga didorong untuk membuat sport tourism, seperti Borobudur Marathon. Namun, setiap daerah harus konsisten dengan acara yang diselenggarakan.
"Tidak hanya pernah melaksanakan, tapi sudah melaksanakan berkali-kali, minimum tiga kali berturut-turut, sehingga layak masuk kalender event," pungkasnya.
(sip/rih)