.webp)
Massa mahasiswa yang mengatasnamakan diri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di depan Kompleks Gedung DPRD Rembang siang ini. Ada berbagai poster protes, satu di antaranya menyinggung Ketua DPR Puan Maharani.
Salah satu poster yang mereka bentangkan itu, ada yang bertuliskan, 'Kado Ultah Puan BBM naik, pertalite mencekik solar naik'. Selain itu ada poster tulisan 'Brantas Mafia BBM Bersubsidi' dan 'Tolak Kenaikan BBM'.
Selain membentangkan sejumlah poster yang berisi kritikan, massa juga melakukan orasi untuk menyampaikan tuntutan-tuntutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada enam tuntutan yang massa demo ajukan yaitu:
- Menolak secara tegas kebijakan pemerintah perihal kenaikan harga BBM subsidi
- Mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak (mafia BBM)
- Mendesak pemerintah untuk transparan dalam pengelolaan subsidi dan komoensasi BBM
- Menuntut pemerintah mengeluarkan peraturan yang tepat terkait multiplier effect kebijakan kenaikan BBM bersubsidi
- Meminta pemerintah untuk menganggarkan dana guna penelitian energi terbarukan
- Menuntut pemerintah segera menyelesaikan secara tuntas permasalahan yang ada di dalam negeri.
"Pemerintah tidak ada kecenderungan sama sekali pada rakyat. Kami di sini ingin menyampaikan aspirasi," ujar Heryan Mushozin saat berorasi di depan Kompleks Gedung DPRD Rembang.
Selain itu sempat terjadi ketegangan saat massa melakukan blokade jalan. Namun hingga aksi unjuk rasa selesai pada pukul 12.19 WIB, demo berlangsung kondusif.
Bahkan sebelum meninggalkan lokasi demo, massa menyempatkan memungut sampah dari kegiatan unjuk rasa.
(sip/aku)
