Massa aksi menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi demo di Kabupaten Rembang. Aksi massa diwarnai bakar spanduk di depan kompleks gedung DPRD Rembang, Kamis (8/9/2022) siang.
Pantauan detikJateng, massa sempat memaksa masuk ke gedung DPRD Rembang untuk berdialog dengan perwakilan DPRD dan pemerintah setempat. Massa kemudian kesal karena tak mendapatkan izin.
Para demonstran pun sampai dua kali memblokade jalan, dan yang terakhir dengan diwarnai aksi membakar beberapa spanduk yang mereka bawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah tidak berpihak pada rakyat. Bapak Dewan yang terhormat, keluarlah temui kami," kata Heryan Mushozin, salah satu demonstran yang berorasi.
Blokde jalan yang pertama dilakukan lantaran tak ada pejabat dari DPRD maupun pemerintah setempat yang menemui massa aksi.
Sedangkan aksi blokade kedua yang diwarnai bakar spanduk ialah buntut dari massa demo yang tidak diberikan izin masuk ke gedung DPRD untuk melakukan dialog.
Namun, aksi blokade jalan tersebut tidak berlangsung lama, hanya sekitar lima menit. Sebab, perwakilan dari DPRD dan Pemkab Rembang bersedia menemui para demonstran.
Ada Ketua DPRD Supadi serta dua orang Wakil Ketua, Ridwan dan M Bisri Cholil Laqouf, yang menemui demonstran. Selain itu juga ada Bupati Rembang Abdul Hafidz, Kapolres Rembang, dan Dandim 0720 Rembang.
Massa pun kemudian sepakat dan menyerahkan dokumen berisi tuntutan-tuntutan kepada para perwakilan pejabat yang hadir.
"Pemerintah bersama DPRD Rembang siap meneruskan surat ini ke DPR RI. Kami di sini hanya sebatas melaksanakan saja, tetapi ketika ada aspirasi-aspirasi kami akan siap meneruskan," kata Bupati Abdul Hafidz.
Setelah saling sepakat, dengan dituangkan melalui penandatanganan dokumen tuntutan, massa kemudian membubarkan diri pukul 12.19 WIB. Sebelum meninggalkan lokasi demo, massa unjuk rasa sempat memunguti sampah di lokasi.
(dil/rih)