.webp)
Bantuan Langsung Tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) di Kota Solo masih belum juga disalurkan. Data penerima dan adanya perubahan nominal BLT menjadi kendala.
PT Pos Indonesia selaku penyalur BLT masih menunggu data penerima terbaru dari Kementerian Sosial (Kemensos). Diperkirakan jumlah penerima bertambah dibandingkan data yang sudah diterima Kantor Pos Besar Solo.
"Kami masih menunggu instruksi dari pusat. Kelengkapan data penerima manfaat masih kita tunggu. Setelah itu baru kami bisa membuat undangan untuk masyarakat," kata Kepala Kantor Pos Besar Surakarta Muhammad Syarkawi, saat dihubungi wartawan, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Selasa siang, jumlah penerima manfaat yang sudah terdata ada 37.197 orang, namun diperkirakan masih bertambah. Sedangkan nilai manfaat yang diberikan juga mengalami perubahan.
"Nanti ada yang mendapatkan Rp 500 ribu, yaitu BLT Rp 300 ribu ditambah sembako senilai Rp 200 ribu. Ada juga yang hanya mendapatkan BLT Rp 300 ribu. Pertimbangannya apa yang tahu Kemensos," ujarnya.
Kendala penyaluran BLT ini pun menghambat rencana pemberian bantuan sosial (bansos) Pemkot Solo yang bersumber dari Dana Transfer Umum (DTU). Sebab bansos ini akan diberikan kepada masyarakat yang belum terjangkau BLT BBM.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebelumnya menyebut telah menyiapkan dana Rp 4,2 miliar untuk ojek, sopir angkutan umum, hingga UMKM. Diperkirakan ada 700 orang penerima bansos ini, sehingga setiap orang akan mendapatkan Rp 600 ribu.
"Datanya menunggu dari PT Pos Indonesia dulu. Kami sudah siapkan 2 persen dari Dana Transfer Umum. Nanti kita plotting keluarga penerimanya," tutupnya.
(ahr/apl)
