Disebut dusun mati, bekas lokasi Dusun Puntingan, Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, ternyata masih menyisakan tanda-tanda kehidupan. Hal ini karena masih ada musala yang berdiri dan masih digunakan di lokasi tersebut.
"Musala dibangun sejak warga sini masih ada. Sampai sekarang masih dipakai. Ada orang ziarah, buat orang beristirahat dari sawah," ujar Kepala Urusan Pelayanan Desa Dlimas, Sakdan, Jumat (2/9/2022).
Peziarah yang dimaksud Sakdan yakni menuju makam Raden Rahmat yang jaraknya dari Dusun Puntingan sekitar 200 meter. Meski tak jauh, akses menuju makam Raden Saleh hanya berupa jalan setapak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(akses jalan) Iya agak sulit dulu akses masuk hanya jalan setapak paling selebar 1,5 meter. Kanan-kirinya pohon teh-tehan," kata Sakdan.
Tak hanya itu, suasana di dusun itu masih ramai saat siang hari karena ada sejumlah warga yang beraktivitas di kebun. Namun dusun itu akan mulai sepi pada sore hari.
"Apalagi kalau musim-musim hujan. Mungkin yang punya lahan di sekitar sini berani ke sini. Tapi kalau sudah jam 5 pulang.
Kalau sendiri nggak berani. Nggak ada penerangan juga," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, di wilayah Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, ada satu dusun yang kosong karena ditinggalkan para penghuninya. Yang tersisa saat ini di dusun tersebut yakni puing-puing bangunan dan satu bangunan musala yang masih dipergunakan sampai sekarang.
Untuk sampai di dusun tersebut ada dua jalur yang bisa dilalui. Pertama dari Balai Desa Dlimas bisa menyusuri jalan hingga sampai batas perkampungan. Kemudian menyusuri jalan setapak dengan bebatuan hingga melewati turunan.
Kemudian akses berikutnya berputar setelah dari Balai Desa Dlimas melewati depan Kecamatan Tegalrejo, terus melalui wilayah Desa Dawung. Sebelum sampai di Dusun Puntingan tersebut akan melewati Dusun Nglarangan, Desa Dawung.
(sip/sip)