Dusun Puntingan, Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, disebut dusun mati. Betapa tidak, dusun ini kini tak berpenghuni, menyisakan puing bangunan dan sebuah musala yang hingga kini masih dimanfaatkan warga.
Pantauan detikJateng, untuk sampai dusun tersebut melewati jalan setapak berupa bebatuan. Kendati demikian, perlu ekstra hati-hati karena melewati jalan di tengah rerimbunan pohon bambu.
Setibanya di lokasi yang terlihat ada dua bekas bangunan rumah yang sudah ditinggalkan penghuninya. Dari dua bangunan tersebut, ada satu rumah yang atap dan kerangkanya sudah dibongkar, namun ada satu rumah bagian depan atapnya belum dibongkar. Untuk rumah yang ini di bagian belakang sudah mulai tertutup dengan rerumputan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada satu bangunan musala yang hingga saat ini masih dimanfaatkan warga. Mereka yang memanfaatkan musala tersebut meliputi warga setempat yang berkebun maupun para peziarah menuju Makam Raden Saleh. Untuk lokasi makam tersebut tak jauh dari Dusun Puntingan.
"(akses jalan) Iya agak sulit dulu akses masuk hanya jalan setapak paling selebar 1,5 meter. Kanan-kirinya pohon teh-tehan," kata Kepala Urusan Pelayanan Desa Dlimas, Sakdan saat ditemui di lokasi Dusun Puntingan, Jumat (2/9/2022).
Tak jauh dari Dusun Puntingan ada gumuk. Lokasi gumuk berada di sebelah makam.
"Gumuk ini kalau orang bilang angker. Sebelah makam itu ada gumuk di tengahnya ada pohon pakel. Kalau sini (Puntingan) malah nggak," tuturnya.
Menurutnya, warga Dlimas masih ada yang beraktivitas di sini baik menebang bambu maupun membuat bata. Kemudian di lokasi masih ada musala yang sampai sekarang masih dipakai.
"Musala itu dibangun sejak warga sini masih ada. Sampai sekarang masih dipakai. Ada orang ziarah, buat orang beristirahat dari sawah.
Ziarahnya ke makam Raden Rahmat, ada seorang putri yang saya kurang paham. Jaraknya dari sini ke makam mungkin 200 meter," ujarnya.
Selain akses jalan yang sulit menuju Dusun Puntingan, aliran listrik juga belum masuk. Salah satu warga Istiono yang dulunya tinggal di Dusun Puntingan aliran listrik dari Dlimas. Saat itu, meteran listrik berada di Dlimas.
Selengkapnya di halaman berikutnya..
![]() |
Sementara itu, Kepala Desa Dlimas Saebani menambahkan sebelum kemerdekaan Desa Dlimas sudah ada. Sejak saat itu juga Dusun Puntingan sudah masuk ke wilayah Desa Dlimas.
"Dusun itu sampai sekarang tetap ada data wilayahnya di Desa Dlimas, cuma nggak ada penghuninya. Akses dengan dusun terdekatnya Dusun Dlimas sekitar 300 meter. Disebut dusun mati karena penduduknya sudah tidak ada terus akhirnya disebut dusun mati," katanya.
Sebelumnya diberitakan, di wilayah Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, ada satu dusun yang kosong karena ditinggalkan para penghuninya. Yang ada saat ini tinggal puing-puing bangunan dan satu bangunan musala yang masih dipergunakan sampai sekarang.
Dusun ini bernama Puntingan. Dusun Puntingan ini masuk wilayah Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo. Untuk sampai di dusun tersebut ada dua jalur yang bisa dilalui, pertama dari Balai Desa Dlimas bisa menyusuri jalan tersebut hingga sampai batas perkampungan. Kemudian menyusuri jalan setapak dengan bebatuan melewati turunan.
Kemudian akses berikutnya berputar setelah dari Balai Desa Dlimas melewati depan Kecamatan Tegalrejo, terus melalui wilayah Desa Dawung. Sebelum sampai di Dusun Puntingan tersebut akan melewati Dusun Nglarangan, Desa Dawung.
"Penghuninya dulu kurang lebih 10 orang. Terus akhirnya pindah, satu per satu hingga akhir tahun 2020-an masih ada 1 keluarga yang dihuni 2 orang. Tapi dihuninya cuma malam karena kalau siang yang laki-laki kerja dan yang perempuan ke sawah," kata Kepala Desa Dlimas Saebani saat ditemui, Jumat (2/9).