Sebanyak 50 Santri Ponpes Al mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang dilaksanakan oleh Kodim 0726/Sukoharjo. Kegiatan ini diadakan di kawasan Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Kamis (25/8).
Para Santri dibimbing beberapa pelatih dari anggota Koramil 09 Grogol Kodim 0726/Sukoharjo. Mereka diberikan edukasi beberapa materi outbond yang bertujuan untuk memberikan semangat dan nilai kekompakan kepada para santri.
Kegiatan ini diadakan mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 17.15 WIB. Para santri yang ikut dalam kegiatan tersebut disebut antusias sejak materi di ruangan hingga kegiatan di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi. Dandim turut didampingi para staf jajaran Kodim 0726/Sukoharjo serta Danramil 09 Grogol.
Sementara dari pihak Ponpes yang menyambut dan mendampingi Dandim 0726/Sukoharjo adalah Mudir Ponpes Al Mukmin Ustad Yahya Abdurahman serta Humas Ponpes Al Mukmin Ustadz Muchson.
![]() |
"Tujuan diselenggarakan Wasbang oleh Kodim 0726/Sukoharjo ini adalah untuk membentuk dan membangun karakter Nasionalisme sejak dini, sehingga tumbuh kesadaran dari para santri untuk memupuk semangat persatuan dan kesatuan yang berdasarkan pada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," kata Dandim 0726/Sukoharjo Czi Slamet Riyadi melalui keterangan resmi yang diterima detikJateng, Jumat (26/8/2022).
"Kepada para santri diberikan pengertian bahwa wawasan kebangsaan adalah konsep yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya, yaitu semangat kebangsaan dan rasa memiliki bangsa yang utuh dalam bingkai persatuan dan kesatuan sebagai sumber keutuhan dan kekuatan bangsa," imbuh Dandim.
Slamet menyampaikan Wasbang ini memberikan amanat kepada seluruh bangsa agar kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi.
"Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan," pungkas Slamet Riyadi.
(apl/sip)