Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar bertemu ribuan pendukungnya di Klaten, Minggu (21/8). Di acara festival itu, pria yang akrab dipanggil Cak Imin itu sempat konvoi dengan mengendarai motor jenis Vespa tanpa pelat nomor polisi.
1. Vespa hijau tua tak berpelat
Pantauan detikJateng, rombongan Cak Imin awalnya tiba di taman lampion Jalan Veteran, Klaten disambut berbagai grup kesenian. Setelah dari taman lampion bertemu pendukungnya, Wakil Ketua DPR itu menuju ke Monumen Juang 45.
Saat menuju ke monumen tempat acara Gus Muhaimin Festival next 2024 digelar itulah, Cak Imin mengendarai Vespa warna hijau tua. Yang menarik, motor yang dikendarai oleh Cak Imin ternyata tidak dilengkapi dengan pelat nomor.
Sesampainya di monumen, Muhaimin lalu melakukan orasi politiknya.
"Kita berkumpul di sini untuk satu tujuan, merubah nasib bangsa, merubah nasib kita semua. Nasib kita harus lebih baik, penderitaan sudah lama, kesengsaraan sudah lama, kita harus melangkah bersama," kata Muhaimin di hadapan pendukung, Minggu (21/8).
2. Bukan Vespa Cak Imin
Ketua DPC PKB Kabupaten Klaten Bambang Susanto menyatakan skuter yang dinaiki Gus Muhaimin itu bukan miliknya. Tetapi dari komunitas Vespa yang menyambutnya.
"Itu (Vespa) dari komunitas. Selama ini Gus Muhaimin sudah lekat dengan itu, di mana-mana berkunjung juga disambut komunitas Vespa," ungkap Bambang kepada detikJateng saat dihubungi, Senin (23/8) siang.
3. Tak sempat cek pelat nomor
Menurut Bambang saat datang di lokasi acara taman lampion, komunitas motor tersebut berebut meminta Muhaimin mencoba motor mereka. Dengan kondisi itu, kata Bambang, tidak sempat melihat apakah ada pelat nomor atau tidak.
"Saat itu kan dari anggota komunitas meminta Gus Muhaimin mencoba motor ini motor itu. Jadi tidak ngeh detail kondisi motor," sambung Bambang.
4. Dalih jarak tempuh tak jauh
Selain itu, lanjutnya, kegiatan naik Vespa itu hanya dalam rangka kirab. Bukan kegiatan aktivitas sehari-hari bepergian dan berkendara.
"Kan dalam rangka kirab, bukan aktivitas keseharian berkendara. Jaraknya juga tidak jauh, paling sekitar 200 meter saja," imbuh Bambang.
5. Respons polisi
Polisi menyebut akan berkoordinasi dengan penyelenggara kegiatan terkait hal ini.
"Belum (dicermati). Tapi kita akan kerjasama dengan ketua panitia atau EO," ungkap Kasat Lantas Polres Klaten AKP Sugiyanto ditemui detikJateng di kantornya, Senin (22/8).
Meski begitu, lanjutnya, jika memang melintas di jalan, seluruh pengguna jalan diwajibkan menggunakan kendaraan yang layak jalan sesuai aturan.
"Tapi tentunya jika melintas di jalan ya harus layak jalan," kata Sugiyanto.
6. 7 motor pendukung Cak Imin ditilang
Selain itu, tujuh pemotor pendukung Cak Imin ditilang Satlantas Polres Klaten karena pakai knalpot brong.
"Kemarin yang tertangkap tangan langsung kita tindak. Kemarin berhasil mengamankan tujuh sepeda motor," ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Klaten Iptu Slamet Riyadi kepada detikJateng, Senin (22/8).
Slamet menyebut tujuh orang tersebut diamankan saat hendak mengikuti festival di Monumen Juang 45. Mereka diamankan di simpang empat GOR Gelarsena.
"Lokasi di simpang GOR Gelarsena. Pelanggaran lebih ke knalpot brong terutama, karena suaranya sangat mengganggu," jelasnya.
7. Yang ditindak yang tertangkap tangan
Ditanya soal apakah juga akan menindak Muhaimin Iskandar yang mengendarai sepeda motor tanpa pelat nomor, Slamet menyebut yang ditindak saat hari Minggu (21/8) adalah yang tertangkap tangan. Saat itu baru tujuh orang yang kedapatan naik sepeda motor berknalpot brong.
"Jika menggunakan E-TLE mobile harus dengan HP khusus untuk penindakan E-TLE," pungkas Slamet.
(aku/mbr)