Awal Julukan Abah Lala 'Ojo Dibandingke' Ternyata sejak Erupsi Merapi

Awal Julukan Abah Lala 'Ojo Dibandingke' Ternyata sejak Erupsi Merapi

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 18 Agu 2022 21:19 WIB
Abah Lala. Foto diunggah Rabu (17/8/2022).
Abah Lala. Foto diunggah Rabu (17/8/2022). Foto: dok Pribadi
Solo -

Abah Lala, pencipta sekaligus penyanyi lagu 'Ojo Dibandingke', bernama asli Agus Purwanto. Bagaimana ceritanya warga Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, ini kondang dengan sebutan Abah Lala? Berikut kisahnya.

Sebelum lagu 'Ojo Dibandingke' menjadi trending di media sosial hingga dinyanyikan Farel Prayoga dalam upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Kamis (17/8) lalu, Abah Lala sudah dikenal karena senggakan atau sorakan khas 'Cendol Dawet'.

Senggakan 'Cendol Dawet' karya Abah Lala itu viral sejak 2019. Tiap ada pertunjukan lagu dangdut atau koplo, senggakan 'Cendol Dawet' itu sering dilafalkan para penyanyi dan diikuti oleh penontonnya secara serempak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena senggakan 'Cendol Dawet' yang viral itulah Abah Lala pernah diundang menjadi bintang tamu dalam acara Ini Baru Empat Mata pada 13 Januari 2020. Dalam acara bincang-bincang (talkshow) yang dibawakan oleh presenter Tukul Arwana itu, Abah Lala menceritakan awal mula dirinya akrab disapa Abah Lala.

Agus Purwanto menuturkan bahwa panggilan Lala itu melekat pada namanya sejak 2010 silam, tepatnya ketika terjadi bencana erupsi Gunung Merapi 2010. Agus mengatakan, saat itu dia ikut menjadi relawan pemantau aktivitas Gunung Merapi di wilayah Boyolali, Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

'Pas erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010, ini memang bener, di lereng timur khususnya di kabupaten saya Boyolali kan ada ring 1 posko pemantauan Gunung Merapi. Saat itu kan komunikasinya pakai pesawat HT, kontek-kontekan," kata Abah Lala, dikutip detikJateng dari postingan akun Youtube Trans7 Official tanggal 14 Januari 2020.

"Dari timur, dari timur?" kata Agus Purwanto menirukan suara seseorang yang saat itu menanyakan namanya lewat HT.

"Siap Pak," jawab Agus Purwanto sambil menunjukkan ekspresi sedang mencari-cari nama yang simpel agar lebih mudah dihafal.

"Pas diajak (memantau aktivitas Gunung Merapi) itu kan saya lihatnya Teletubbies. (Kemudian Agus Purwanto spontan menyebut dirinya Lala melalui HT).

"Lala. Lala Pak!" kata Agus Purwanto mengenangkan momen itu.

"Gimana Abah Lala?" imbuh Agus menirukan suara orang yang menanyakan padanya tentang hasil pantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi di wilayah Boyolali.

"Merapi aman, Pak," jawab Agus kemudian.

Sejak itulah, Agus Purwanto mengaku sering dipanggil Pak Lala. Setelah senggakan 'Cendol Dawet' menjadi viral pada 2019, Agus menambahkan, panggilan Pak Lala itu kemudian berubah menjadi Abah Lala.




(dil/apl)


Hide Ads