.webp)
Suasana berbeda terlihat di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, Jawa Tengah, hari ini. Para pedagang di pasar tersebut menggelar upacara HUT ke-77 RI dan mengadakan acara gunungan barang dagangan.
Pantauan detikJateng, tepat pada pukul 10.17 WIB saat detik-detik Proklamasi semua pedagang Pasar Rejowinangun menghentikan aktivitas berdagangnya. Mereka berdiri menghormat bendera Merah Putih yang berada di dekat lokasi berjualannya.
Tampak di antara mereka ada yang memakai pakaian warna merah putih dan mengenakan pakaian khas kesenian topeng ireng. Selain itu ada pula pedagang yang mengenakan kebaya dan caping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pedagang Pasar Rejowinangun ternyata telah menghias losnya sehingga suasana terasa meriah. Tak ketinggalan, di masing-masing los sudah ada tumpeng lengkap dengan ingkung dan uba rampai.
Usai upacara, ada empat gunungan dari lantai 1 dibawa menuju lantai 2 untuk diperebutkan oleh para pedagang. Gunungan tersebut terdiri dari sayur mayur dan barang dagangan lainnya.
"Kemarin dua tahun pandemi sepi banget (pasar). Terus ini lihat pasar kayak gini jadi ramai, seneng. Jadi kembali lagi semangatnya yang dulu biasa-biasanya dari tahun-tahun selalu ramai. Alhamdulillah tahun ini kembali lagi semangatnya," kata salah seorang pembeli Unzila usai membeli daging ayam di Pasar Rejowinangun, Rabu (17/8/2022).
 Suasana upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Rabu (17/8/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng |
"Ya seneng, kan pada antusias menyambut HUT RI ke-77," tuturnya.
Salah seorang pedagang bumbu di Pasar Rejowinangun,Yuniati, mengatakan kegiatan hari ini sengaja dipersiapkan setelah dua tahun absen karena pandemi Corona.
"Alhamdulillah ini meriah sekali, berkat syukur dari Yang Maha Kuasa, kembali berkat sehat semuanya, lancar. Ini memeriahkan untuk semuanya,"kata dia.
 Suasana upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Rabu (17/8/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng |
"Ini (pakai kebaya) mau mengabadikan baju yang lama sudah tidak terpakai. Kalau beli baju khas (seragam) sudah sering, ini kan lama terpakai punya nenek moyang diabadikan lagi. Jadi mengabadikan nenek moyang yang dulu pakai kebaya kayaknya baju petani lah," tuturnya.
Diwawancara terpisah, Koordinator Keamanan Pasar Rejowinangun, Bripka Matronny, mengatakan seluruh pedagang dilibatkan dalam rangkaian acara peringatan HUT RI hari ini. Bahkan pedangang sudah menyiapkan pertunjukan kesenian.
"(detik-detik berhenti aktivitas pedagang) Tiga menit berhenti total aktivitas apapun, semua berhenti untuk melaksanakan detik-detik Proklamasi. Ini sudah merupakan kesadaran memakai jersey merah putih semua," kata Ronny.
(sip/sip)
