Bus pariwisata dan truk pengangkut pasir terlibat kecelakaan adu banteng di ruas Jalan Daendels, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Akibat kecelakaan ini satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Korban meninggal merupakan sopir truk bernama Yayan Toro (26) warga Wonosobo, Jawa Tengah. Korban dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates. Sebelumnya korban menderita luka parah karena tergencet bodi truk yang ringsek.
"Dari hasil pemeriksaan korban menderita luka di kepala dan sejumlah bagian tubuh. Korban sudah dirawat di RSUD Wates, tapi kemudian meninggal dunia," ungkap Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry saat dimintai konfirmasi wartawan, Sabtu (30/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeffry menjelaskan insiden yang menelan satu korban jiwa itu terjadi pada sekitar pukul 04.00 WIB tadi. Kejadian bermula saat truk bernomor polisi R 8138 AR yang dikemudikan korban melaju dari Bantul menuju Purworejo via jalur Daendels dengan kecepatan tinggi. Saat itu kendaraan melebar ke jalur berlawanan.
Sedangkan dari arah berlawanan, sedang melaju bus pariwisata bernopol AE 7284 UP yang dikemudikan oleh Budi Purnomo (43), warga Banjarnegara, Jawa Tengah. Bus itu hendak mengantar rombongan asal Purbalingga, Jawa Tengah berwisata ke Gunungkidul.
"Di TKP, truk ini oleng ke kanan hingga melebihi garis marka jalan, bersamaan dengan itu dari arah berlawanan berjalan Bus Hino nopol AE 7284 UP. Karena jarak sudah terlalu dekat sehingga terjadi kecelakaan," beber Jeffry.
Kerasnya tabrakan membuat kabin dua kendaraan itu ringsek. Selain menelan korban jiwa dari pihak sopir truk, kecelakaan ini juga menyebabkan dua awak bus masing-masing bernama Tarsino (31) dan Novinda (17), warga Purbalingga, mengalami luka dan langsung dilarikan ke RS Rizki Amalia Temon.
KBO Satlantas Polres Kulon Progo Ipda Jarwanto mengatakan lokasi kejadian merupakan kawasan rawan kecelakaan. Terutama jika malam hari dikarenakan minimnya penerangan. Sementara pengendara cenderung memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi mengingat jalur itu halus, lebar, dan lurus.
"Mayoritas pengendara terutama yang kendaraan besar cenderung agak kencang kalau lewat sini karena treknya lurus dan halus, tapi masih kurang penerangan, karena itu kami imbau agar pengendara meningkatkan kehati-hatian di ruas jalur ini," ujarnya.
Jarwanto mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti insiden ini. Adapun bangkai kendaraan kini telah dievakuasi ke Mapolsek Temon untuk dijadikan sebagai barang bukti.
(aku/aku)