Dukung Ganjar Jadi Presiden, Ulama Jateng: Ia Sosok Cerdas & Amanah

Dukung Ganjar Jadi Presiden, Ulama Jateng: Ia Sosok Cerdas & Amanah

Erika Dyah - detikJateng
Minggu, 24 Jul 2022 17:56 WIB
Ulama Se-Jateng Dukung Ganjar Jadi Presiden 2024
Foto: Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mendapat dukungan untuk menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029. Kali ini, dukungan diberikan oleh ulama, habib, dan cendekiawan muslim se-Jawa Tengah.

"Kami semua para kiai, ulama, bahkan akademisi hadir bertujuan untuk mendukung Pak Ganjar. Karena kami menilainya layak untuk memimpin bangsa ini pada 2024-2029 mendatang," kata Pimpinan Ponpes Darul Qulub Wannufus Magelang, Dr KH Japar Numeri dalam keterangannya, Minggu (24/7/2022).

Pada pertemuan di Ballroom Hotel Gumaya, Semarang ia mengungkap Ganjar memiliki kriteria yang cocok untuk menjadi presiden. Menurutnya, Ganjar selalu berkata jujur, amanah, komunikatif dan merakyat, serta pintar dan bijaksana. Karakter ini tampak dari rekam jejaknya selama menjadi anggota DPR dan memimpin Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika diperhatikan, dilihat, dan rasakan, Pak Ganjar memang merupakan sosok yang cerdas dan amanah. Sehingga setelah dua periode kepemimpinannya di Jawa Tengah, kami yakin Pak Ganjar bisa naik jadi presiden," tegasnya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Mathlaul Anwar Jawa Tengah, Kiai HM Sumanto menilai Ganjar memiliki perhatian dan kedekatan yang baik dengan para ulama. Sehingga, ia berharap Ganjar bisa memimpin Indonesia melalui Pemilu 2024 mendatang.

ADVERTISEMENT

"Kami selaku orang yang dituakan, sangat mendukung Pak Ganjar menjadi presiden. Insyaallah kami yakin, jika Pak Ganjar memimpin, semua sila yang ada di Pancasila bisa terimplementasikan," kata Kiai HM Sumanto.

Sebagai informasi, para ulama yang hadir tak hanya mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar. Tapi juga bersama-sama berdoa untuk kebaikan dan kemajuan Indonesia. Acara deklarasi ini turut menampilkan kesenian tari dan rebana untuk menunjukkan akulturasi budaya Islam dan Jawa.




(fhs/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads