Menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi para peneliti ketika artikelnya bisa tembus ke publikasi internasional yang terindeks Scopus. Bagaimana agar artikel Anda bisa masuk ke prosiding terindeks Scopus, berikut caranya menurut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta (FEB UNS), Tri Mulyaningsih SE MSi PhD.
Dilansir dari laman resmi UNS, berikut tips yang dibagikan Tri Mulyaningsih agar artikel atau jurnal Anda bisa terindeks Scopus.
1. Kirim Artikel ke Konferensi-konferensi
"Kelebihan prosiding terindeks Scopus itu, dia biasanya lebih mudah daripada artikel jurnal karena reviewer yang menyeleksi artikel-artikel prosiding biasanya tidak seketat reviewer jurnal," kata Tri Mulyaningsih saat memberikan materi dalam acara Pendampingan Penulisan Prosiding Terindeks Scopus di UNS Inn beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosiding adalah kumpulan dari paper akademis yang dipublikasikan dalam suatu acara seminar akademis. Biasanya prosiding didistribusikan sebagai buku cetakan setelah seminar usai. Prosiding berisi kontribusi yang dihasilkan para peneliti dalam seminar tersebut.
2. Sesuaikan Artikel dengan Tema Konferensi
Sebelum mengirim ke konferensi atau seminar akademis, pastikan artikel Anda sesuai dengan tema konferensi tersebut. Kesesuaian ini meliputi fokus individual, aktivitas ekonomi, dan efisiensi. Artikel yang temanya sesuai dengan konferensi yang dituju akan punya peluang lebih besar untuk diterima.
3 Ikuti Template dari Penyelenggara
Saat memberikan materinya dalam acara di UNS Inn, Tri Wahyuningsih mengingatkan bahwa tiap penyelenggara konferensi punya gaya selingkung masing-masing. Maka itu Untuk itu, penting bagi peserta untuk mengetahui template penulisan yang berlaku pada konferensi yang dituju.
4. Cek Plagiarisme
Setelah artikel Anda sudah sesuai dengan tema dan template penulisan konferensi yang akan dituju, jangan lupa cek dulu kadar plagiarisme artikel Anda. Pengecekannya bisa menggunakan aplikasi yang ditunjuk oleh penyelenggara, seperti Turnitin atau iThenticate. Pada umumnya, prosiding-prosiding Scopus mensyaratkan unsur plagiarism tak lebih dari 10 persen.
5. Cek Ulang Artikel
Langkah terakhir sebelum mengirim ke konferensi yang dituju ialah membaca ulang artikel yang telah dibuat. Di antaranya, cek format artikel seperti judul, penulis, abstrak, margin, penulisan tabel dan gambar, kutipan, dan referensi. Hal tersebut menjadi salah satu perhatian reviewer prosiding.
"Patuhi template yang ada. Setiap penyelenggara memiliki template tertentu, jadi jangan sampai salah memakai format artikel karena akan berdampak besar," terang jelas Tri dalam acara yang diselenggarakan Unit Pelaksana Publikasi Internasional (UPPI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS itu.
(dil/ahr)