Tim dokter urologi dari RS Sanglah Bali dan RS Dr Soetomo Surabaya melaporkan kasus langka penis patah saat bercinta dalam jurnal internasional. Kasus itu terjadi pada seorang pria berusia 44 tahun yang penis patah saat bercinta dengan posisi woman on top.
Mengutip detikHealth, Sabtu (9/7/2022), pria yang tidak disebutkan namanya datang ke unit gawat darurat dengan penis membengkak sejak 3 jam sebelumnya. Pembengkakan itu terjadi setelah pasien melakukan intercourse dengan posisi woman on top.
Pasien pria itu melaporkan ada suara crack diikuti pembengkakan pada penisnya. Selain itu pasien juga mengatasi nyeri hebat diikuti dengan hilangnya ereksi seketika itu juga.
Pasien itu diketahui tak memiliki riwayat diabetes melitus, hipertensi maupun operasi sebelumnya tapi mengalami darah yang mengucur dari penisnya. Hasil pemeriksaan, pembengkakan itu merupakan indikasi ekimosis atau perdarahan di bawah kulit.
Selain itu, ditemukan adanya kerusakan sepanjang 3 sentimeter pada kedua corpus covernosum, bagian yang paling banyak dialiri darah saat penis ereksi. Kerusakan itu melibatkan kedua bagian corpus covernosum sekaligus disebut langka karena hanya ditemukan pada 5-14 persen kasus.
Laporan ini dimuat International Journal of Surgery Case Reports. Tim dokter menyebut posisi tertentu saat bercinta memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penis patah, di antaranya gaya woman on top, atau populer disebut cowgirl.
"Sebuah penelitian menyebut patah penis biasanya terjadi ketika wanita berada pada posisi superior. Ini terjadi ketika seluruh berat badan mendarat di penis yang ereksi atau ketika penis yang ereksi menabrak perineum (area antara dubur dengan vagina) wanita," tulis laporan tersebut.
Simak Video "Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)